Kehadiran Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek, DR. Iwan Syahril, Ph.D, dalam kunjungan kerja di Kota Batam membawa semangat yang luar biasa bagi guru penggerak, kepala sekolah penggerak hingga pemangku kepentingan pendidikan di Batam.

Iwan Syahril mengatakan, merdeka belajar itu merupakan upaya bangsa Indonesia untuk mengatasi learning crisis (krisis pembelajaran), yang sudah lama terjadi, ditambah lagi dengan terjadinya Covid-19 yang lalu.

Menurutnya, upaya merdeka belajar untuk learning crisis ini berfokus pada murid, murid dan murid.

“Saat ini pemerintah fokus pada pembangunan SDM (sumber daya manusia). Itulah mengapa fokus kita adalah pada problem solving, solusi, untuk mengatasi masalah pendidikan di Indonesia,” kata Iwan Syahril di Harris Hotel Batam Center, Jumat (31/3/2023)

Dengan semangat gotong royong, kata Iwan Syahril, apapun peran kita dalam komunitas, mari kita bergotong royong mengatasi learning crisis.

“Kalau sekarang ini kita fokus pada problem solving masalah krisis pembelajaran ini, maka kita akan mampu sejajar dengan bangsa maju lainnya di dunia,” tambahnya.

Di hadapan ratusan peserta program pendidikan guru penggerak dan lainnya, Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek itu juga menegaskan tahun ini tes calistung ditiadakan sebagai syarat masuk SD.

“Pendidikan PAUD haruslah menyenangkan, bukan menakutkan,” ujarnya.

Hadir dalam kegiatan refleksi program guru penggerak ini Wakil Gubernur Kepri Marlin Agustina selaku Bunda PAUD Kota Batam, yang menyampaikan langsung kemajuan pendidikan PAUD di Kota Batam.

Selain itu hadir juga Kepala Balai Guru Penggerak (BGP) Kepri, Imam Edhi Priyanto, Kepala Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Kepri, Warsita, Sekda Kota Batam Jefridin, Kadisdik Kota Batam, Henri Arulan, dan pejabat lainnya.

Di akhir acara Dirjen PAUD Dikdasmen Kemendikbudristek juga menyempatkan diri menyumbangkan suara emasnya sambil memetik gitar di hadapan para peserta yang spontan bertepuk tangan dan bernyanyi bersama.

Editor: HER