Gema takbir bersahut-sahutan di pagi yang syahdu di penjuru Tarempa. Masyarakat yang berbondong-bondong menuju masjid menandakan sholat Idul Adha akan segera ditunaikan.

Menggunakan pakaian muslim berwarna putih, Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad bersama Ketua TP-PKK Provinsi Kepri Hj. Dewi Kumalasari Ansar menunaikan sholat Idul Adha di Masjid Jami’Baiturrahim, Tarempa, Anambas, Minggu (10/7/2022).

Sholat Idul Adha di masjid tertua di Tarempa tersebut dipimpin Imam Besar Masjid Jami’ Baiturrahim H. Sayuti. Sementara yang bertindak sebagai bilal adalah H. Rustam Effendi.

Gubernur Ansar juga ikut ambil bagian sebagai khatib dalam sholat Idul Adha yang tampak penuh didatangi masyarakat Tarempa.

Usai sholat Idul Adha yang sangat khusyuk, Gubernur Ansar menaiki mimbar masjid untuk membawakan ceramah tentang makna utama Idul Adha. Dengan intonasi yang lembut dan khidmat, ceramahnya mampu membuat seluruh jamaah hanyut dalam penghayatan.

Bupati Bintan dua periode itu menyebutkan ibadah kurban saat Idul Adha adalah ibadah yang mengandung dua dimensi sekaligus, yaitu dimensi relasi vertikal atau Hablumminallah, dan dimensi relasi horizontal atau Hablumminannas.

Sebagai dimensi relasi vertikal atau hubungan manusia dengan Allah SWT, ibadah kurban mengandung makna dan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Sebagai realitas rasa syukur atas segala kenikmatan dan rahmat karunia yang Allah SWT berikan kepada kita.

“Kurban secara harfiah bermakna kedekatan kepada Allah SWT, kedekatan yang didasari karena kecintaan yang tinggi kepada Allah SWT melebihi kecintaan kita pada harta, pangkat, dan kedudukan di muka bumi,” kata mantan Anggota DPR RI tersebut.

Sementara sebagai dimensi relasi horizontal, ibadah qurban merupakan perwujudan yang nyata dari kepekaan sosial dan kesadaran kemanusiaan tergantung berbagai persoalan yang dihadapi bangsa seperti kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakmampuan.

“Nilai-nilai serta semangat ketaatan kepada Allah SWT yang amat tinggi kita jadikan sebagai tonggak awal untuk menata kembali jiwa kita dengan penegakan nilai-nilai aqidah Islamiyah,” ungkap Gubernur.

Ansar juga mengajak jamaah yang hadir untuk merenungi pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta Ibunda Siti Hajar. Nabi Ibrahim karena ketaatan dan kecintaannya kepada Allah SWT sanggup mengorbankan anak kesayangannya atas perintah Allah SWT.

Pemotongan hewan kurban merupakan perlambang, simbol dari pengorbanan kita membuang jauh segala sifat-sifat yang tidak terpuji. Substansi ibadah qurban adalah keikhlasan, ketaatan, pengabdian, dan kecintaan hamba kepada Allah SWT.

Editor: RIKASWIN