Meski alami, namun kentut kerap dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu. Apalagi jika gas tersebut keluar dalam situasi formal.

Banyak hal yang bisa menyebabkan kentut, salah satunya adalah makanan. Ada beberapa makanan penyebab kentut yang perlu Anda ketahui.

Kentut, atau yang dalam istilah medis disebut sebagai flatulensi, merupakan kondisi keluarnya gas melalui anus akibat akumulasi gas di dalam perut.

Kentut merupakan sebuah proses alami tubuh yang bisa terjadi beberapa kali dalam sehari. Frekuensi kentut akan semakin meningkat jika Anda mengonsumsi makanan-makanan yang mengandung gas.

Makanan Penyebab Kentut
Untuk menghindari serangan gas di waktu yang kurang tepat, lebih baik hindari beberapa makanan berikut untuk sementara waktu. Pasalnya, beberapa makanan ini mengandung karbohidrat yang tak dapat dicerna tubuh.

“Sebagian besar karbohidrat dipecah menjadi molekul gula, serat tidak dapat dipecah jadi molekul gula, dan malah melewati tubuh tanpa tercerna. Ketika itu mencapai usus besar, bakteri di usus besar memulai proses fermentasi yang menghasilkan gas, yang ketika menumpuk akan menimbulkan kembung,” jelas ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic, Christina Lee, mengutip Men’s Health.

Berikut beberapa makanan penyebab kentut yang perlu Anda hindari sementara waktu.
1. Brokoli, kubis, dan sayuran tinggi serat
Sayuran dari keluarga Cruciferous seperti brokoli, kembang kol, kubis, sangat tinggi kandungan serat. Deret sayuran ini sangat baik untuk tubuh, namun bisa memicu kentut karena serat tidak dapat dicerna tubuh.

Mayoritas bakteri di saluran cerna hidup di usus besar. Bakteri memiliki kapasitas untuk memanfaatkan serat untuk energi, tetapi produk sampingan dari metabolisme mereka adalah gas.

2. Kacang hijau, kacang tanah, dan jenis kacang-kacangan lain
Kentut jadi hal yang tidak bisa dihindari setelah menghabiskan semangkuk bubur kacang hijau atau es kacang merah. Wajar saja, karena kacang-kacangan memang bisa memicu gas.

Mengutip Healthline, kacang mengandung banyak raffinose atau gula kompleks yang sulit dicerna tubuh. Raffinose melewati usus besar di mana bakteri memecahnya, menghasilkan hidrogen, karbon dioksida, dan gas metana lalu keluar lewat anus.

3. Susu, yogurt, dan produk susu
Meski tidak memiliki intoleransi laktosa, konsumsi susu maupun produk susu akan membuat Anda kentut. Mengutip Very Well Health, produksi gas ini disebabkan kandungan gula pada susu.

Seiring pertambahan usia, orang cenderung memproduksi lebih sedikit enzim laktase. Enzim ini berguna untuk membantu memecah laktosa atau gula alami pada susu. Saat tidak bisa dicerna, laktosa bisa menyebabkan produksi gas.

4. Apel, mangga dan beberapa jenis buah
Buah pun bisa memicu gas dan kentut. Buah yang mengandung fruktosa, sorbitol, dan serat larut air bisa memicu gas.

Buah-buahan yang membuat Anda memproduksi lebih banyak gas dari biasanya antara lain apel, aprikot, mangga, jeruk, persik, pir, plum, dan semangka.

5. Permen ‘sugar free’
Label ‘sugar free’ selalu terlihat menggoda. Anda mungkin merasa lebih aman mengonsumsi pangan bebas gula daripada pangan biasa. Namun, produk bebas gula bisa mengakibatkan Anda kentut.

Produk bebas gula biasanya mengganti gula dengan pemanis buatan seperti sorbitol, erythritol, dan xylitol. Pemanis buatan tidak bisa sepenuhnya diserap usus.

Dengan permen bebas gula, Anda memang menyerap lebih sedikit kalori, tetapi alkohol akan difermentasi bakteri dan membuat perut kembung, kentut hingga diare.

Selain permen, biasanya pemanis buatan juga ditemukan pada produk soda diet, kue kering, atau makanan kemasan berprotein tinggi (protein bars).

6. Oatmeal dan biji-bijian
Karena tinggi serat, pangan dari biji-bijian akan menimbulkan gas. Tidak heran jika kemudian Anda dibuat kentut beruntun setelah menyantap semangkuk oatmeal.

Oatmeal dan makanan berbahan biji-bijian lainnya menjadi salah satu jenis makanan penyebab kentut.

Meski demikian, bukan berarti deret pangan biji-bijian langsung dikeluarkan dari diet harian. Minum cukup air bisa membantu meredakan gas.

Editor: ARON
Sumber : cnnindonesia