Penggemar roti perlu mengenali jenis roti yang sehat dan kurang sehat agar bisa bijak mengonsumsinya. Jenisnya ada roti gandum utuh hingga roti tawar putih. Seperti ini informasinya.
Beberapa orang menggemari roti karena teksturnya yang empuk dan rasanya yang enak. Jenis roti di pasaran pun ada banyak, namun tak semuanya memiliki nutrisi unggulan.
Roti yang sehat adalah yang tinggi serat, protein, dan beberapa nutrisi lainnya. Hal ini didapat dari bahan utama penggunaan roti. Sedangkan roti yang kurang sehat adalah yang tidak mengandung nutrisi sebanyak itu.
Livestrong (25/1/2022) mengungkap 7 jenis roti paling sehat dan kurang sehat untuk dikonsumsi menurut ahli gizi. Berikut daftarnya:
1. Roti gandum utuh dan bijian utuh
Jenis roti gandum utuh dan bijian utuh di pasaran sering kali disebut whole-grain bread dan whole-wheat bread. Ahli gizi Bonnie Taub-Dix mengatakan
jenis roti ini sehat dan bagus dikonsumsi.
Keduanya mengandung seluruh bagian bijian yang mengandung banyak nutrisi. Ada vitamin B, magnesium, serat, zat besi, hingga protein. Konsumsinya bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Saat membelinya di pasaran pastikan roti yang dibeli mengandung 100% bijian utuh dan alami. Kamu bisa melihat label nutrisi untuk memastikannya.
2. Roti multigrain
Roti sehat selanjutnya adalah roti multigrain yang dibuat dari beragam bijian. Tapi jangan salah duga karena tak semua roti multigrain adalah roti whole-grain.
“Multi berarti banyak, tapi tak melulu berarti whole-grain. Jadi walaupun roti multigrain terdengar menarik, kamu perlu mengecek bahwa bahan utama adalah bijian utuh,” kata Taub-Dix. Ia juga mengatakan roti multigrain mungkin tak mengandung serat sebanyak roti whole-grain. Karenanya mungkin kamu tak merasa kenyang seperti ketika makan roti gandum utuh atau bijian utuh.
3. Roti rye
Pelaku hidup sehat mungkin tak asing lagi dengan roti rye. Dibuat dari tepung rye, sejenis tanaman mirip gandum, roti ini memiliki serat yang tinggi. Aromanya juga khas dan lebih kuat dari roti gandum.
Roti rye yang lebih sehat adalah yang murni menggunakan tepung rye, tanpa campuran terigu atau gandum. Taub-Dix mengingatkan juga agar tidak terkecoh dengan warna roti rye. Walau warnanya lebih gelap, bukan berarti roti rye lebih sehat. Bisa saja roti tersebut ditambahkan molases atau pewarna.
4. Roti sourdough
Satu lagi jenis roti sehat menurut Taub-Dix yang bisa dikonsumsi. Adalah roti sourdough yang belakangan memang ‘naik daun’ sebagai roti sehat. Rasa asam pada roti ini berasal dari proses fermentasi antara tepung dan bakteri asam laktat.
Tak seperti jenis roti lain, roti sourdough butuh ‘starter’ yang merupakan kombinasi tepung terigu dan air yang difermentasi lebih dari beberapa hari. Soal manfaat sehatnya, Taub-Dix menyebut tak jauh beda dengan roti lainnya, kecuali rasanya yang asam.
5. Roti fortifikasi
Taub-Dix menyebut ada roti sehat yang bisa kamu pilih jika kurang suka rasa khas dari roti bijian utuh. Roti itu adalah roti fortifikasi atau roti yang memang diperkaya dengan nutrisi tertentu.
Meski begitu, roti fortifikasi tidak mengandung serat dan protein sebanyak roti bijian utuh. Dua nutrisi ini padahal penting untuk menciptakan rasa puas dan kenyang lebih lama.
Setelah membahas jenis roti paling sehat, Taub-Dix juga mengungkap jenis roti paling kurang sehat. Informasinya ada di halaman selanjutnya.
6. Roti tawar putih
Roti tawar yang umum dijumpai di pasaran punya nama lain, white bread. Dari profil nutrisinya, Taub-Dix menyebut jenis roti tawar ini kurang menyehatkan karena umumnya rendah kandungan nutrisi seperti vitamin, mineral, protein, dan serat.
Meski begitu, bukan berarti kamu tidak boleh makan roti tawar putih sama sekali. Jika suka, kamu bisa mengonsumsinya, namun kombinasikan dengan makanan padat nutrisi lain seperti sayuran dan protein rendah lemak agar nutrisi yang didapat lebih lengkap.
7. Roti ciabatta hingga focaccia
Roti specialty atau yang dibuat dengan gaya tertentu seperti ciabatta, pita, focaccia, dan brioche dibuat dengan tepung terigu olahan sehingga tergolong kurang sehat. Sering kali roti ini juga mengandung lemak lebih banyak karena dibuat dengan tambahan mentega atau telur.
Taub-Dix juga mengingatkan agar tidak mengaitkan roti specialty sebagai roti bebas gluten karena belum tentu begitu. Paling pas adalah selalu mengecek label nutrisi roti.