Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) H.Ansar Ahmad bersama Wakapolda Kepri Brigjend Pol.Darmawan, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kepri Mahbub Daryanto, dan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kepri Handarlin menyaksikan penyataan sikap yang sekaligus ditandatangani oleh sembilan pimpinan wilayah keagamaan dan satu Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepri.

Pernyataan sikap tersebut berupa tekad untuk menjaga Kamtibmas yang kondusif menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Atas nama Pemerintah Provinsi Kepri mengucapakan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas acara dialog dan silaturahmi yang dilaksanakan oleh FKUB Kepri ini,” kata Gubernur Ansar.

Menurur Gunernur Ansar, kegiatan ini sangat penting mengingat posisi geografis Kepri berbatas langsung dengan negara luar, menjadi tempat persinggahan dengan masyarakat multi etnis, budaya dan agama. Kita penting menyatukan visi dalam menjaga keberagaman sehingga tercipta Kantibmas yang kondusif.

Tidak itu saja, Gubernur Ansar juga mengucapakan terima kasih dan  penghargaan kepada tokoh agama, tokoh masyarakat yang ada di Kepri yang selama ini telah memberikan dukungan penuh pada pemerintah, sehingga penanganan Covid-19 di Kepri bisa membaik dan berbagai kegiatan kemasyarakatan bisa diselenggarakan lagi.

Silaturahmi tokoh agama Provinsi Kepri dan dialog kerukunan umat beragama yang mengangkat tema Membangun Sinergisitas Guna Terwujudnya Kamtibmas yang Kondusif Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 ini diselenggarakan di Hotel Harmoni One, Batam, Kamis (16/12/2021).

Gubernur Ansar mengatakan, FKUB mempunyai peran penting yang sangat strategi sebagai wadah kerukunan umat beragama. Tugas dan fokus kerjanya untuk menjaga kebersamaan antar umat beragama dan  menjauhkan konflik-konflik antar suku dan agama.

“Sejarah mencatat Provinsi Kepri meskipun kita beragam budaya dan agama, tetapi Kepri aman, tenteram dan masyarakatnya saling bahu membahu bergandeng membangun Kepri. Kita selalu bersemboyan setiap warga Provinsi Kepri dengan latar belakang apapun mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sama membangun Kepri yang lebih baik,” tutur mantan Bupati Bintan 2 periode tersebut.

Menurutnya, merusak kedamaian tidak butuh waktu lama melakukannya. Hanya dengan berita hoax dan menghasut satu sama lain, kedamaian sekejap saja bisa porak poranda. Namun, tambah mantan anggota DPR RI itu, yakinlah mengembalikan situasi yang porak poranda menjadi situasi yang tentram tidak bisa dengan waktu yang singkat, bahkan bahkan memakan waktu yang sangat lama sekali.

“Betapa besarnya nilai kerukunan dan kemanan itu. Kita bebas melakukan aktivitas apapun. kita bebas melakukan aktivitas ekonomi, perdagangan, seni budaya dan lainnya. Harapan kita ke depan situasi keamanan kita semakin lebih baik. Mari kita rawat dan kita jaga. Jangan sekali-kali kita memaksakan kehendak. Jangan sampai berkonflik.

Mari kita cegah adanya radikalisme dan insyallah kalau kita menjaga itu semua kita akan aman dan tentram,” ajak Ansar.

Sementara untuk imbauan Natal dan Tahun Baru, Ansar akan mengeluarkan surat edaran gubernur dengan batasan-batasan tertentu yang sudah ditetapkan. Surat edaran tersebut demi menjaga agar Kepri tetap terkendali dengan baik dan tidak terjadi peningkatan di akhir tahun.

Acara tersebut juga menghadirkan nara sumber mantan Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifudin, Pastor Antonius Benny Susetyo, Pj.Sekda Kepri Lamidi, para pimpinan wilayah organisasi keagamaan se kepri, Forum Kerukunan Umat Beragama se Kepri, ormas, dan mahasiswa.

Editor: ARON