Seorang ilmuwan mengkonfirmasi apa yang dicurigai oleh banyak orang lewat berbagai informasi yang sudah lama beredar, yaitu fakta bahwa otak manusia makin mengecil. Apa artinya?
JM Stibel, seorang ilmuwan otak di Los Angeles Natural History Museum dan penulis studi yang diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior and Evolution, mengatakan bahwa ukuran otak manusia telah menyusut signifikan dalam 50 ribu tahun terakhir. Faktanya, penelitian tersebut menemukan bahwa ukuran otak telah berkurang lebih dari lima persen pada homosapiens modern.
Dikutip dari Futurism, Stibel juga menemukan bukti bahwa ukuran otak relatif terhadap tubuh kita (yang dikenal sebagai ensefalisasi) juga telah menurun, terutama karena obesitas.
Meski demikian, makalah tersebut mencatat bahwa ukuran kecerdasan umum dan pencapaian pendidikan semuanya telah meningkat selama sebagian besar abad yang lalu.
Nyatanya, faktor lingkungan seperti kesehatan, pendidikan, dan teknologi mungkin telah menggantikan fakta bahwa otak kita menyusut atau bahwa volume otak tidak berkorelasi kuat dengan kecerdasan.
Perlu dicatat bahwa Stibel menggunakan IQ sebagai ukuran kecerdasan. Tolok ukur tersebut memiliki sejarah panjang dan dianggap “kotor” bagi sebagian kalangan sebagai alat yang digunakan untuk mencabut hak masyarakat yang terpinggirkan, dan juga telah dikritik secara luas karena meruntuhkan berbagai jenis kecerdasan menjadi satu metrik yang terlalu sederhana. Namun, ukuran itu masih secara luas dianggap sebagai tolok ukur standar untuk menilai fungsi kognitif.
Stibel menunjukkan bahwa “penurunan signifikan dalam IQ telah dicatat selama 30 tahun terakhir di banyak bagian dunia, dengan penurunan terbesar terjadi di negara-negara industri. Itu berarti, bahwa faktor lingkungan mungkin tidak dapat membantu meningkatkan atau mempertahankan tingkat kecerdasan kita dalam jangka panjang.
Untuk itu, JM Stibel mencatat dalam penelitiannya bahwa ukuran kecerdasan secara umum dalam satu abad terakhir ini telah meningkat. Dan, itu sebanding dengan pencapaian tingkat pendidikan masyarakat saat ini. Jadi penelitian ini belum menjelaskan dampak signifikan dari penyusutan ukuran otak manusia.
Tentang penyusutan ukuran otak manusia juga pernah diungkapkan Dr Jeremy DeSilva dari Dartmouth College dan Dr James Traniello dari Boston University dalam makalah ilmiah Frontiers in Ecology and Evolution pada Oktober 2021.
“Fakta mengejutkan tentang manusia saat ini adalah bahwa otak kita lebih kecil dibandingkan dengan otak nenek moyang Pleistosen kita. Mengapa otak kita mengecil menjadi misteri besar bagi para antropolog,” kata DeSilva.
Untuk menguraikan misteri ini, tim peneliti dari berbagai bidang akademik mempelajari pola sejarah evolusi otak manusia. Para peneliti menerapkan analisis titik perubahan pada kumpulan data 985 fosil dan tengkorak manusia modern. Mereka menemukan bahwa ukuran otak manusia meningkat pada masa 2,1 juta tahun yang lalu dan 1,5 juta tahun yang lalu atau selama zaman Pleistosen. Namun, ukurannya mulai berkurang sekitar 3.000 tahun yang lalu di zaman Holosen yang ditandai berakhirnya zaman glasial yaitu sekitar 11,7 ribu tahun lalu.
“Memahami mengapa otak bertambah atau berkurang, sulit dipelajari jika hanya dengan menggunakan fosil,” sebut Traniello.