Data global menunjukkan penyakit liver atau penyakit hati menyebabkan dua juta kematian setiap tahun. Satu juga di antaranya meninggal karena sirosis, virus hepatitis, dan kanker hati karsinoma hepatoseluler.
Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Universities of Southampton ini menganalisis data kesehatan hampir 500 ribu orang. Peneliti memeriksa data mereka rata-rata selama 10,7 tahun.
Selama masa penelitian terdapat 3.600 diagnosis penyakit liver kronis, 5.439 kasus penyakit liver kronis atau penyakit hati berlemak, 184 kasus kanker hati. Selain itu juga terjadi 301 kematian akibat penyakit hati kronis.
Berdasarkan hasil analisis, peneliti menemukan risiko penyakit liver kronis pada peminum kopi 21 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsi kopi.
Orang yang minum kopi juga memiliki penurunan risiko hingga 19 persen untuk mengembangkan penyakit hati kronis atau perlemakan hati. Kopi juga menurunkan risiko karsinoma hepatoseluler hingga 21 persen. Peminum kopi juga 49 persen lebih kecil risiko meninggal karena penyakit hati.
Studi ini juga menemukan minum kopi dari biji giling memiliki pengurangan risiko penyakit liver yang lebih besar dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Kopi bubuk juga lebih bermanfaat dibandingkan kopi instan.
“Kopi dapat diakses secara luas, dan manfaat yang kami lihat dari penelitian kami berarti dapat menawarkan pengobatan pencegahan potensial untuk penyakit hati kronis. Ini akan sangat berharga di negara-negara dengan pendapatan lebih rendah dan akses yang lebih buruk ke perawatan kesehatan dan di mana beban penyakit hati kronis paling tinggi,” kata pemimpin penelitian Oliver Kennedy, dikutip dari Medical News Today.