Sebanyak 90 siswa di SMP Negeri 4 Mrebet Purbalingga dan 25 siswa maupun guru MTs di Pecangaan, Jepara, Jateng, terpapar virus Corona atau COVID-19 usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM). Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, pun mengingatkan sekolah betul-betul siap sebelum menggelar PTM.

“Makanya saya minta untuk yang persiapan PTM disiapkan testingnya. Saya minta sekali-kali dirandom, yang belum siap jangan ngaku siap,” kata Ganjar di Solo, Selasa (21/9/2021).

Ganjar pun meminta Satgas COVID-19 kota/kabupaten melakukan tes secara acak ke sekolah-sekolah. Dia pun menegaskan siap mendampingi sekolah agar siap melakukan pembelajaran tatap muka.

“Yang belum siap kami akan dampingi biar siap,” katanya.

Sebagai langkah pertama, Ganjar sudah menginstruksikan agar sekolah tersebut ditutup untuk sementara. Dia menambahkan klaster sekolah juga ditemukan di Jepara, tepatnya di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan.

“Ibu bupati sudah saya telepon tadi terus langsung dicek, saya minta untuk ditutup. Sama yang terjadi di Jepara, saya minta langsung tutup,” katanya.

Di sisi lain, Ganjar menyebut tidak ada daerah di Jawa Tengah yang masuk PPKM level 4. Dia menerangkan Brebes sempat masuk ke level 4 tapi karena ada kesalahan pencatatan.

“Jateng nggak ada yang level 4, Brebes aja kemarin salah catat. Kemarin data lama dimasukkan, makanya berkali-kali saya ingatkan masukkan datanya hanya di coronajateng, dan itu otomatis nyambung ke pusat. Itu sudah terintegrasi,” terang dia.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 90 siswa SMPN 4 Mrebet Purbalingga Jateng dinyatakan terpapar COVID-19. Hal itu diketahui setelah para siswa menjalani rapid test antigen yang digelar oleh pihak sekolah bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga Senin (20/9) kemarin.

“Awalnya ada yang bergejala, Kepala sekolah kemudian meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan tes (COVID-19) ternyata hasilnya ada 90 yang dinyatakan positif,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga Hanung Wikantono, Selasa (21/9).

Menurut Hanung, sebelumnya SMPN 4 Mrebet telah melakukan pembelajaran selama dua minggu. Padahal sekolah itu belum diperiksa oleh tim Satgas COVID-19 kabupaten untuk mendapatkan izin menggelar pembelajaran tatap muka (PTM).

“Pembelajaran itu kabarnya sudah berlangsung satu sampai dua minggu, aturannya kalau ada PTM diminta atau tidak kan kita cek dulu, jadi kita tahu kesiapannya” ujarnya.

Klater sekolah juga ditemukan di Jepara. Ganjar Pranowo menerima laporan ada sebuah Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Desa Rengging, Kecamatan Pecangaan, Jepara menjadi klaster virus Corona atau COVID-19. Tercatat ada 25 siswa dan guru yang terpapar Corona di MTs tersebut.

Editor: NUL

Sumber: detiknews