Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan penggunaan obat radang sendi Actemra dari Roche dan Kevzara dari Sanofi untuk pasien COVID-19. Data dari sekitar 11.000 pasien menunjukkan bahwa kedua obat tersebut mampu mengurangi risiko kematian dan kebutuhan ventilasi mekanis.

“Kami telah memperbarui panduan perawatan klinis kami untuk mencerminkan perkembangan terbaru ini,” kata pejabat Darurat Kesehatan WHO Janet Diaz yang dikutip dari Channel News Asia, Rabu (7/7/2021).

Data tersebut didapatkan dari penelitian WHO yang dilakukan bersama King’s College London, University of Bristol, University College London, dan Guy’s and St Thomas NHS Foundation Trust.

Penelitian itu melibatkan 10.930 pasien yang diberikan penanganan yang berbeda. Sebanyak 6.449 orang diberikan salah satu obat radang, dan 4.481 lainnya mendapat perawatan standar atau plasebo.

Namun, pengujian obat Actemra dan Kevzara untuk pasien COVID-19 ini melibatkan trial and error. Sebab, ada beberapa kegagalan yang muncul saat perusahaan mencoba obat-obatan tersebut pada kelompok pasien yang berbeda.

Meski begitu, WHO juga menyerukan lebih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan akses ke obat-obatan tersebut. Terutama untuk negara-negara yang berpenghasilan terendah yang tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 dan diperparah karena stok vaksin yang tidak memadai.

“Mereka adalah orang-orang yang perlu dijangkau oleh obat-obatan ini,” ujar Diaz.

Belum lama ini, Actemra juga baru mendapatkan persetujuan penggunaan darurat dari Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) Amerika Serikat.

Editor : Aron
Sumber : detikhealth