General Manager Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Benny Syahroni menghimbau agar masyarakat Batam tidak membawa anak di bawah usia 12 tahun apabila ingin berangkat menggunakan maskapai penerbangan.

General Manager Badan Usaha Bandar Udara (BUBU) Hang Nadim Batam, Benny Syahroni. F.pojokbatam.id

Dengan aturan ini, Benny menyebutkan para calon penumpang dari Pulau Jawa dan Bali, juga wajib untuk mendapatkan vaksin minimal dosis pertama.

“Karena aturan sekarang, bagi anak yang bisa di vaksin baru yang berusia 12-18 tahun saja. Jadi di bawah itu tentu belum dapat vaksin, sehingga tidak mungkin mendapat kartu vaksinasi,” ujarnya.

Walau aturan ini, diakuinya memang belum berlaku pada hari ini, kedepan Benny mengharapkan pengertian dari para orang tua yang akan membawa anaknya dalam perjalanan ke luar kota.

Diharapkan para orang tua agar dapat memaklumi kebijakan ini, melihat kondisi wabah Covid-19 yang saat ini masih belum berhenti.

“Kita harap kebijaksanaan dari para orang tua. Apabila ada anak di bawah umur akan dibawa, lebih baik tidak usah berangkat. Atau hanya salah satu saja yang berangkat, apabila memang sangat penting,” tuturnya.

Selain itu, kebijakan lain yang telah diterapkan adalah pemberlakuan swab antigen bagi calon penumpang dengan daerah tujuan di luar Pulau Jawa dan Bali.

Sementara itu, bagi calon penumpang tujuan Pulau Jawa dan Bali selainl juga wajib untuk melampirkan hasil uji Swab PCR.

“Selain vaksin, untuk tujuan di luar Jawa dan Bali hanya test antigen. Tujuan Jawa dan Bali wajib PCR. Begitu juga sebaliknya bagi mereka yang akan masuk ke Batam melalui Hang Nadim,” tegasnya.

Kebijakan baru ini juga mengejutkan Imran, salah satu calon penumpang tujuan Batam – Pekanbaru yang akan berangkat dengan keluarga.

Dimana saat ini kartu genose yang dimilikinya sudah tidak berguna untuk dilampirkan sebagai dokumen perjalanan.

Adapun pemeriksaan genose sendiri dilakukannya, dikarenakan keluarga Imran baru saja tiba di Batam dari Tanjungpinang.

“Saya dan keluarga genose kemarin mas, karena kami dari Pinang. Tapi sampai disini, tadi dibilang petugas Genose udah gak berlaku. Terpaksa tadi swab antigen disini,” pungkasnya.

Hal senada juga dilontarkan oleh Anton warga Batam yang akan kembali ke Medan, Sumatera Utara yang tengah bersiap untuk melakukan swab antigen sebelum memasukki ruang tunggu Bandara.

“Ini mau swab antigen dulu mas, saya malah kurang update mengenai informasi nya. Saya pikir kemarin harus PCR makanya mau ke Medan sempat ditunda-tunda,” ungkapnya.

Mengenai pembiayaan swab antigen di kawasan Bandara Hang Nadim, kedua calon penumpang ini mengaku dikenakan biaya tambahan Rp200 ribu, diluar biaya tiket yang telah dibayarkan.

“Tadi saya pas check in, baru diingatkan agar melakukan swab antigen. Ini berangkat naik Citilink, namun biaya antigen Rp200 ribu ternyata diluar tiket,” jelasnya.

Editor : WIL