Ada banyak jenis minuman kemasan bermunculan di zaman serba modern ini. Anda tinggal pilih, mau kopi kekinian, jus, atau sekedar minuman berenergi yang dijajakan di supermarket sekitar. Selain mudah didapat, minuman kekinian cenderung menawarkan harga miring yang ramah di kantong.

Sekilas, minuman ini mungkin terdengar ‘menyehatkan’ dan baik untuk tubuh. Namun benarkah demikian?

Mayo Clinik mengatakan kebanyakan orang mengonsumsi gula lebih banyak tanpa disadari. Hal itu dikarenakan gula ditambahkan ke dalam berbagai jenis makanan dan setiap minuman.

Gula berkontribusi terhadap penambahan kalori, tapi bukan nutrisi. Konsumsi gula berlebih juga berkontribusi pada kemungkinan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.

Jus buah di kafe langganan Anda mungkin kelihatannya segar dan menyehatkan, tapi berapa banyak gula yang terkandung di dalamnya? Apa Anda yakin minuman favorit lainnya benar-benar menyehatkan seperti yang diiklankan?

Berikut beberapa minuman kemasan yang sebaiknya Anda hindari demi kesehatan.

1. Jus buah kemasan

Sebagaimana dilansir Eat This Not That, sangat sulit menghitung berapa kalori dalam sebotol jus buah yang tersedia di supermarket. Banyak jus buah yang dipajang di pendingin supermarket mengandung konsentrat buah yang dicampur dengan air.

Jus buah botolan ini biasanya mengandung lebih banyak gula, bahkan bisa menyamai gula dalam satu kaleng soda. Selain itu, ini juga mengandung gula buatan (glukosa) yang sulit diserap tubuh karena membutuhkan insulin.

Sementara gula buah (fruktosa) yang seharusnya terkandung dalam buah, bisa saja tak ada karena jus buah hanya menggunakan konsentrat buah, bukan buahnya.

Selain itu, Anda juga mungkin tak mendapat kandungan serat alami dalam buah yang biasanya terdapat dalam buahnya langsung.

Agar mendapatkan manfaat dari buah, Anda bisa membuat jus buah sendiri alih-alih membelinya di supermarket. Pastikan Anda tidak menambahkan gula dan tidak menyaring jus buah Anda agar tak kehilangan seratnya.

2. Minuman berenergi

Beberapa orang mungkin menyukai minuman berenergi karena bisa menambah semangat dan tenaga. Sayangnya, minuman berenergi punya dampak buruk bagi kesehatan.

Seperti dilansir  Healthline, minuman berenergi cenderung menggunakan banyak gula dan kafein daripada yang terkandung pada kopi atau teh. Minuman berenergi bisa menambah tekanan darah, mempercepat detak jantung, meningkatkan risiko diabetes, merusak gigi, dan berbahaya bagi ginjal.

Anda sebaiknya mempertimbangkan konsumsi air putih ketimbang minuman berenergi.

3. Sports drinks

Sama seperti minuman berenergi, sports drinks atau minuman olahraga sebaiknya tidak asal Anda konsumsi. Kebanyakan minuman untuk olahraga menawarkan penggantian ion tubuh dengan cepat. Namun, ini juga mengandung lebih banyak gula.

Sebenarnya, Anda tetap bisa mengonsumsi sports drinks asalkan kandungannya seimbang. Pastikan minuman olahraga Anda rendah gula, tidak lebih dari 450 miligram natrium, 30 gram gula, dan tidak melebihi 225 miligram kalium dalam botol 600-700 mililiter.

4. Diet soda

Ketika memilih soda, mungkin Anda akan mengambil diet soda yang diklaim lebih rendah gula. Namu, soda jenis ini sebenarnya tidak membantu diet sehat Anda.

Para ahli beranggapan, bahwa seperti minuman tinggi gula lainnya, diet soda juga berpotensi menyebabkan obesitas dan membawa banyak masalah kesehatan lainnya jika dikonsumsi terus menerus.

Anda sebaiknya kembali mempertimbangkan konsumsi diet soda yang dianggap lebih baik dari soda biasa. Ganti minuman ini dengan segelas air atau teh untuk melepas dahaga Anda.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia