Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan vaksin Merah Putihyang dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman diproyeksi bakal diproduksi secara massal pada semester kedua tahun 2022.

“Untuk vaksin yang yeast based ini dengan Lembaga Eijkman dan Biofarma, harapannya akhir semester 1 2022 emergency used authorization sudah diberikan, uji klinik selesai. Semester dua 2022 sudah bisa diproduksi dan secara paralel diselesaikan,” kata Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito melalui konferensi video yang disiarkan Youtube Badan POM RI, Jumat (16/4).

Penny menjelaskan Vaksin Merah Putih terdiri dari dua vaksin yang dikembangkan oleh lembaga yang berbeda. Selain yang dikembangkan oleh Eijkman dengan PT Bio Farma, juga ada vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga dengan PT Biotis Pharmaceuticals.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan pelaksanaan uji klinis tahap II vaksin Merah Putih yang rencananya bakal dilakukan setelah pengembangan oleh Lembaga Eijkman selesai.

Ia mengatakan pihaknya juga sudah melakukan persiapan untuk menjalankan produksi massal setelah semua tahapan uji klinis rampung dan vaksin mendapat izin edar dari BPOM.

“Khusus filing line (produksi massal) karena kita lagi produksi vaksin covid-19, nanti kami juga ajak beberapa industri farmasi yang bisa diupgrade untuk bisa proses filling vaksin covid. Ada sinergi BUMN dan swasta untuk produksi vaksin ini,” katanya.

Vaksin Merah Putih sendiri merupakan vaksin lokal yang dikembangkan oleh enam lembaga berbeda di Indonesia. Namun dari seluruh lembaga tersebut, vaksin kembangan Eijkman dan Unair sementara yang paling terdepan dalam pengembangan.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia