Orgasme merupakan klimaks dari siklus respons seksual. Meski hanya berlangsung beberapa detik, orgasme layaknya sesuatu yang berharga dan selalu dicari tiap kali sesi ‘ranjang’.

Mengutip dari WebMD, orgasme akan memiliki karakteristik umum seperti, kontraksi otot (pada wanita kontraksi terjadi pada vagina), tekanan darah, detak jantung dan pernapasan berada pada tingkat tertinggi, otot kaki kejang, rahim juga kontraksi, pada pria terjadi kontraksi ritmis otot di pangkal penis, ruam atau sex flush juga memungkinkan muncul.

Sensasi campur aduk nan menyenangkan ini sayangnya tidak selalu mudah dirasakan wanita. Dikutip dari Bustle, survei menemukan hanya 25 persen wanita yang orgasme sepanjang waktu. Sedangkan pria 90 persen mampu menyelesaikan siklus seksual dan mencapai ‘puncak’.

Buat wanita, orgasme dipengaruhi banyak faktor termasuk stres, kecemasan, masalah kesehatan, kepadatan aktivitas juga masalah hubungan. Jika perlu, cek ke dokter sembari mengevaluasi kebiasaan sehari-hari sebab ini pun turut berkontribusi pada orgasme Anda.

1. Sering begadang

Kurang tidur akibat sering begadang bakal membawa masalah pada kehidupan seksual termasuk orgasme. Sebuah studi pada 2015 yang dipublikasikan di The Journal of Sexual Medicine menemukan tidur yang cukup antara 7-9 jam per malam penting untuk hasrat seksual dan respons genital selama aktivitas seks.

2. Makan keju

Keju jadi salah satu produk susu populer dan banyak digunakan sebagai pelengkap menu makanan. Rupanya keju turut mempengaruhi orgasme karena temuan di AS menyebut keju yang dikonsumsi diberi tambahan hormon sintetis. Melansir dari Eat This, Not That!, saat konsumsi tak terkendali, keju seperti ini bisa berpotensi mengganggu produksi hormon alami tubuh termasuk estrogen dan testosteron. Akibatnya, dorongan seks terganggu dan berujung pada puncak seks yang sulit tercapai.

3. Bersepeda

Bersepeda cukup populer selama masa pandemi. Olahraga satu ini pun sekaligus jadi transportasi yang tidak meninggalkan polusi. Hanya saja, hobi bersepeda mungkin perlu dievaluasi karena berpotensi mengacaukan orgasme.

Studi pada 2012 oleh Texas A&M Health Science Center menemukan bahwa saat wanita mengendarai sepeda dengan stang lebih rendah dari sadel (tempat duduk) selama lebih dari 16 kilometer per minggu bisa mengakibatkan vagina kehilangan sensitivitas. Posisi seperti ini akan memberikan tekanan sehingga merusak dasar panggul. Sebaiknya sesuaikan lagi posisi stang dan sadel sepeda sehingga posisi duduk bisa lebih tegak.

4. Narasi negatif terhadap diri sendiri

Terlalu sering memberikan kritik terhadap diri sendiri bisa merusak kehidupan seksual, begitu pula dengan orgasme. Sangat sulit menggantikan kritik atau narasi negatif yang datang dari pikiran sendiri lalu diganti dengan yang positif. Namun jika Anda merasa tidak nyaman dengan diri sendiri, kurang kepercayaan diri hingga mengganggu aktivitas seks, sebaiknya konsultasi ke terapis.

5. Tidak mengomunikasikan kebutuhan

Sering menahan diri bisa benar-benar ‘menahan’ Anda di tempat tidur. Sulit mengutarakan keinginan seputar seks akan menyulitkan pasangan untuk mengetahui apa yang Anda mau. Studi pada 2017 yang diterbitkan di jurnak Socioaffective Neuroscience & Psychology menyebut kunci orgasme lebih sering terletak pada faktor mental dan hubungan dengan pasangan termasuk keterbukaan komunikasi dengan si dia.

6. Terlalu banyak minum kopi

Kopi mungkin memberikan energi tiap pagi sebelum memulai aktivitas. Cuma sentakan energi ini membuat Anda sulit rileks sampai-sampai susah mencapai orgasme. Sebaiknya kurangi konsumsi kopi misal biasanya 5 cangkir sehari menjadi 2-3 cangkir saja.

7. Konsumsi junk food

Junk food atau makanan cepat saji banyak mengandung lemak trans atau lemak jenuh. Lemak jenuh dikenal mampu menyumbat arteri sehingga aliran darah ke organ seksual tidak optimal. Tak hanya pada wanita, pada pria pun masalah aliran darah bisa membuat ereksi tidak maksimal.

Editor : Aron
Sumber : cnninidonesia