Dana Moneter Internasional (IMF) sempat mengirim uang tunai sebesar US$350 juta kepada Pemerintah Myanmar sebagai paket bantuan darurat tanpa pamrih untuk membantu ekonomi Myanmar memerangi pandemi covid-19.

Mengutip Reuters, Rabu (3/2), penyaluran bantuan dilakukan beberapa hari sebelum readyviewed pemimpin militer merebut kekuasaan atau kudeta dan menahan pimpinan terpilih Aung San Suu Kyi hingga pejabat terpilih lainnya.

“Kami mengikuti perkembangan yang sedang berlangsung dengan cermat. Kami sangat prihatin tentang dampak peristiwa terhadap ekonomi dan rakyat Myanmar,” ucap Juru Bicara IMF.

Presiden AS Joe Biden menghadapi kasus krisis internasional pertamanya. Ia mengancam sanksi baru terhadap jenderal di Myanmar. Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan pihaknya akan meninjau bantuan luar negerinya ke Myanmar.

Diketahui, AS merupakan pemegang saham dominan di IMF yang telah memberikan Myanmar bantuan sebesar US$700 juta untuk pembiayaan darurat covid-19 selama tujuh bulan terakhir.

IMF menyatakan dana tersebut untuk membantu Myanmar memenuhi kebutuhan pembiayaan yang timbul akibat pandemi covid-19. Hal ini khususnya untuk pemulihan ekonomi di negara tersebut.

Namun, pembiayaan ini berbeda dengan pembiayaan reguler IMF yang memiliki tolak ukur kinerja. IMF menyatakan bantuan darurat dapat diberikan dengan cepat.

“Ini bukan program yang dinegosiasikan, tidak ada persyaratan dan tidak ada tinjauan berwawasan ke depan dengan pencairan tersebut,” terang mantan Ekonom IMF Stephanie Segal.

Sebagai informasi, IMF telah menyalurkan pembiayaan darurat ke 80 negara sejak awal krisis covid-19.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia