Dalam beberapa tahun ke belakang, seledri telah mencuri perhatian banyak orang sebagai salah satu pilihan ‘superfood‘. Untuk mengetahui lebih lanjut, kenali sejumlah manfaat jus batang seledri berikut.

Seledri menjadi salah satu sumber vitamin, mineral, dan antioksidan yang melimpah. Sejumlah penelitian telah mencari manfaat dari seledri berdasarkan nutrisi spesifik yang dikandungnya.

Namun, Anda tetap harus berhati-hati. Jus seledri boleh jadi memberikan banyak manfaat, namun tanaman hijau satu itu mengandung natrium dalam jumlah tinggi sebesar 215 miligram.

Mengutip Healthline, seseorang harus membatasi asupan natrium harian tak lebih dari 2.300 miligram. Satu atau dua gelas jus seledri bisa berkontribusi secara signifikan terhadap batasan jumlah tersebut.

Cara membuat jus seledri juga terbilang mudah. Cuci 3-4 batang seledri dan masukkan ke dalam blender. Atau, Anda dapat mengambil ekstrak seledri dengan cara memeras batangnya.

Untuk memperindah rasa, coba tambahkan apel, jahe, atau perasan lemon ke dalamnya.

Manfaat Jus Batang Seledri

Seledri mengandung dua senyawa antioksidan bermanfaat seperti apigenin dan luteolin. Penelitian memperlihatkan keduanya mengurangi peradangan dan dapat membantu mengobati berbagai penyakit inflamasi.

1. Mengatasi peradangan dan alergi

Rhinitis alergi dan asma adalah penyakit inflamasi yang memengaruhi saluran napas atas dan bawah.

Sebuah studi menemukan, kandungan luteolin dapat mengurangi peradangan dan menurunkan respons alergi pada tikus.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi efek luteolin terhadap tubuh manusia.

2. Mengatasi radang sendi

Sebuah studi menemukan bahwa konsumsi seledri dapat menurunkan peradangan pada tikus. Tikus dengan kondisi radang sendi juga mengalami penurunan tingkat keparahan setelah mengonsumsi seledri.

Para peneliti menyimpulkan, apigenin bekerja dengan menekan sistem kekebalan. Dengan cara berikut, seledri mengganggu proses peradangan.

3. Penyakit neurodegeneratif

Luteolin dan apigenin juga dapat menawarkan perlindungan terhadap penyakit otak tertentu.

Sebuah studi mempelajari efek luteolin terhadap degenerasi saraf pada hewan pengerat dengan ensefalopati diabetik (DE). DE merupakan kelainan otak dan gangguan fungsi kognitif yang memengaruhi diabetes tipe-2.

Dalam studi, tikus yang diobati dengan luteolin mengalami penurunan kerusakan sel otak dan meningkatkan kemampuan kognitif.

4. Kanker

Sebuah ulasan mencatat kemampuan luteolin dalam menghentikan pertumbuhan beberapa jenis sel kanker pada hewan pengerat. Luteolin juga ditemukan dapat mencegah terjadinya metastasis.

5. Tekanan darah tinggi

Beberapa makanan mengandung bahan kimia yang dikenal sebagai antihipertensi, yang membantu menurunkan tekanan darah.

Sebuah studi menyelidiki manfaat bahan kimia 3-n-butylphthalide (3nB) dalam ekstrak seledri terhadap 30 peserta dengan tekanan darah tinggi. Para peserta diminta mengonsumsi satu kapsul yang mengandung 75 mg ekstrak seledri, dua kali sehari selama 6 minggu.

Hasilnya, partisipan mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan. Senyawa 3nB disebut dapat menurunkan tekanan darah dengan mengurangi penumpukan lemak di dalam arteri dan meningkatkan elastisitas dinding arteri.

Editor : Aron
Sumber : cnnindonesia