Industri kelapa sawit masih dipandang sebagai salah satu sektor yang menjanjikan. Beberapa negara di kawasan Amerika Selatan telah mengembangkan kelapa sawit.
Deputi II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, Indonesia sebagai penghasil minyak kelapa sawit terbesar dunia yang menguasai 55 persen pasokan dunia dianggap pantas untuk mengembangkan industri kelapa sawit di kawasan Amerika Latin.
“Bahkan beberapa kali mengajak investor Indonesia untuk mengembangkan kelapa sawit di Kolombia. Sebagian lahan yang tadinya ditanami ganja di Kolombia itu mereka mengalihkan untuk mendorong ke perkebunan kelapa sawit,” katanya dalam Webinar Masa Depan Sawit Indonesia di Pasar Uni Eropa Pasca COVID-19, Kamis (17/12).
Investor Indonesia Diajak Sulap Ladang Ganja di Kolombia Jadi Perkebunan Sawit  (1)
Pekerja memanen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Musdalifah menambahkan, saat ini industri kelapa sawit di Kolombia mulai berkembang, meski baru sekitar 2 persen pasokan dunia. Selain Kolombia, beberapa negara lain yang kini juga tengah mengembangkan kelapa sawit di antaranya Honduras.
Sementara itu di kawasan Asia Tenggara, Thailand tengah berupaya mengembangkan industri kelapa sawit dengan menghasilkan sekitar 5 persen dari total pasokan di dunia.
Musdalifah menuturkan, kelapa sawit merupakan kontributor terbesar devisa negara. Pada tahun 2019 lalu, industri kelapa sawit mampu menyumbang ekspor sekitar USD 20,5 miliar.
Editor : Aron
Sumber : kumparan