Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia atau The World’s Most Powerful Women 2020 yang dibuat media skala internasional, Forbes. Ia berada di peringkat 78 dalam daftar yang dirilis pada 8 Desember 2020 itu.
Menurut Forbes, Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan berhasil meningkatkan pendapatan negara melalui reformasi perpajakan yang akan memperluas layanan e-filling dan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.
Sri Mulyani juga dinilai layak masuk daftar wanita paling berpengaruh karena tahun lalu menyabet penghargaan bergengsi, yaitu ‘Best Minister Award’ dalam acara The World Government Summit.
Sri Mulyani dan Nicke Widyawati Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh Dunia (1)
Sri Mulyani saat tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (22/10/2019). Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Nilai tambah lainnya, Sri Mulyani mempromosikan kesetaraan gender saat menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Selain Sri Mulyani, sejumlah pemimpin wanita dari Perdana Menteri hingga eksekutif perusahaan mendapatkan tempat dalam daftar wanita paling kuat di dunia versi Forbes. Di antaranya adalah Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin, Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde, dan Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
Namun Sri Mulyani bukan satu-satunya wanita dari Indonesia yang dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh. Ada nama Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di peringkat 25.
Sri Mulyani dan Nicke Widyawati Masuk Daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh Dunia (2)
Dirut Pertamina Nicke Widyawati. Foto: Pertamina
Dalam ulasannya, Forbes menulis, Nicke dipercaya pemerintah Indonesia untuk memimpin BUMN terbesar di negeri ini. Pada Juni 2020, pemerintah bahkan menyebut Nicke masih yang terbaik untuk memimpin Pertamina dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dengan baik.
Hal ini terlihat dari kinerja 2019. Pertamina berhasil membukukan pendapatan hampir USD 55 miliar dan laba sekitar USD 2,5 miliar.
Editor : Aron
Sumber : Kumparan