Kasus infeksi COVID-19 di Indonesia masih terus naik cukup signifikan setiap harinya. Bahkan di beberapa daerah, angka positifnya naik tajam sampai ratusan bahkan ribuan pasien perhari.

Tingginya angka penularan COVID-19 di masyarakat tentu akan berdampak pada pelayanan di fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang merawat pasien. Kepala Bidang Koordinator Relawan Medis STCP-19, Jossep F. William, bahkan menyebut tenaga kesehatan yang menangani pasien Corona di rumah sakit darurat saat ini mulai kelelahan.

“Memang nakes cukup keletihan juga saat ini tapi kami usahakan mereka tetap gembira agar imunnya tetap baik, tetap semangat, karena pekerjaan kita ini kelihatannya masih panjang,” katanya dalam siaran pers di Youtube BNPB, Senin (21/9).

“Masih belum ada tanda-tanda (COVID-19) turun, malah terus naik kita,” lanjutnya.

Saat ini jumlah tenaga kesehatan untuk merawat pasien COVID-19 disebut kurang. Untuk mencukupi kebutuhan tersebut, pihak Satgas COVID-19 berkoordinasi dengan organisasi profesi dalam menyediakan tenaga kesehatan yang dibutuhkan di RS darurat.

“Kita sekarang mempersiapkan teman-teman kita dari intersnship untuk membatu tapi kita juga ingin mereka tetap aman jadi mereka tetap didampingi,” ujarnya.

Lonjakan penularan COVID-19 juga dirasakan di RSD Wisma Atlet Kemayoran. Dalam kesempatan yang sama, Koordinator RS Darurat Wisma Atlet, Mayor Jenderal TNI dr Tugas Ratmono, SpS, mengatakan RS Darurat Wisma Atlet untuk fasilitas isolasi mandiri hampir terisi penuh.

Saat ini, disebutkan dari jumlah kapasitas tempat tidur bagi pasien ringan-sedang di tower 6 dan 7, total huniannya sudah 80 persen dan tower 5 untuk isolasi mandiri pasien tanpa gejala sudah 90 persen.

“Tower 6 dan 7 memang huniannya sudah 80 persen dan tower 5 sudah 90 persen,” ungkap dr Tugas.

 

 

Editor : Parna

Sumber : detiknews