Jakarta – Gelandang baru Chelsea, Kai Havertz mengakui bahwa Liga Inggris lebih sulit dibandingkan Bundesliga.

Havertz dipercaya oleh Frank Lampard untuk turun di laga lawan Brighton&Hove Albion. Di laga itu, Havertz bermain selama 80 menit dan belum menunjukkan kualitas terbaik yang dimilikinya.

“Laga itu sangat berat dan sangat sulit karena saya menjalani liur panjang dan baru kembali berlatih bersama tim selama 5-6 hari.”

Chelsea's Reece James, left, is congratulated by teammate Kai Havertz after scoring his team's second goal during the English Premier League soccer match between Brighton and Chelsea at Falmer Stadium in Brighton, England, Monday, Sept. 14, 2020. (Richard Heathcote/Pool via AP)
FrankLampard menurunkan Kai Havertz pada laga lawan Brighton. (AP/Richard Heathcote)

Havertz mengakui bahwa kompetisi Liga Inggris menyajikan persaingan yang lebih sengit dibandingkan Bundesliga.

“Premier League lebih sulit dibandingkan Bundesliga. Saya sudah melihat itu sejak latihan dan kembali melihatnya ketika pertandingan. Namun saya bangga bisa bermain selama 80 menit dan berharap bisa kembali bermain di laga berikutnya,” ujar Havertz.

Di pekan kedua, Chelsea akan mendapatkan tantangan berat lantaran harus menghadapi juara bertahan, Liverpool. Meski demikian, laga tersebut justru dinanti oleh Havertz.

“Mereka adalah salah satu tim terbaik di dunia dan kami memiliki rasa hormat terhada mereka. Namun kami juga merupakan tim yang bagus.”

“Laga nanti akan jadi laga yang berat tetapi hal yang sama juga bakal dirasakan oleh mereka. Kami akan bekerja keras dan saya rasa kami punya peluang bagus untuk meraih poin,” tutur Havertz.

Havertz baru berusia 21 tahun namun punya pengalaman cukup panjang di Bundesliga lantaran ia sudah menghabiskan empat musim bersama Bayer Leverkusen. Sebagai gelandang serang, Havertz termasuk produktif dengan catatan total 38 gol dalam dua musim terakhir.

 

Editor : Aron

Sumber : cnnindonesia