Jakarta – Seorang wanita usia 50 tahun asal Korea Selatan yang didiagnosis terinfeksi virus Corona COVID-19 akhirnya pulih setelah menjalani operasi transplantasi paru ganda. Ia dirawat di rumah sakit selama 16 minggu dengan bantuan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO), perangkat medis yang digunakan untuk menggantikan fungsi paru-paru pada manusia.

Profesor pengobatan paru-paru dan perawatan klinis di Hallym University Sacred Heart Hospital, Dr Park Sung-Hoon, mengatakan berbagai obat-obatan sudah digunakan untuk mengobati pasien tersebut. Mulai dari obat antimalaria hydroxychloroquine hingga pengobatan HIV dan steroid tidak bisa menghentikan fibrosis pada paru-parunya. Cara terakhirnya dengan melakukan transplantasi paru-paru.

“Kemungkinan keberhasilan dari transplantasi paru pada pasien ECMO hanya sebesar 50 persen. Dan untungnya, pasien kami ini sudah siap dan telah menemukan donor yang tepat,” kata direktur program ECMO, Dr Kim Hyoung-Soo, yang dikutip dari Reuters, Rabu (8/7/2020).

Proses operasi ini berlangsung selama delapan jam. Para dokter pun menggambarkan paru-parunya yang hancur itu keras seperti batu. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Korea, prosedur transplantasi paru-paru sendiri di Korea Selatan kurang umum dibandingkan transplantasi ginjal dan jantung.Saat datang ke rumah sakit, pasien tersebut memang sudah mengidap sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS). Dr Park mengatakan pasiennya itu sudah tidak bisa hidup tanpa bantuan mesin ECMO. Mesin ini biasanya digunakan untuk pasien yang kondisinya parah dan memiliki kemungkinan meninggal sampai 90 persen.

Seorang perawat Kepala Program ECMO yang merawat pasien tersebut sejak Februari 2020 lalu, Lee Sun-Hee, mengatakan semangat untuk hidup pasien tersebut sangat kuat. Bahkan hal pertama yang akan pasien sembuh itu lakukan sangat mengejutkan. “Ingin mandi,” kata Lee Sun-Hee.

Pasien tersebut akan diperbolehkan pulang setelah otot dadanya sudah cukup kuat untuk mendukungnya bernapas seperti biasanya, pasca operasi transplantasi paru-paru.

 

Editor : Parna

Sumber : detikhealth