Pria berdarah Afrika-Amerika yang tewas di tangan polisi Minnesota pada 25 Mei lalu, George Floyd, dimakamkan pada Selasa (9/6) waktu AS atau Rabu (10/6) waktu Indonesia Barat.

Dia dikebumikan di Pemakaman Taman Memorial Houston di Pearland, Texas, AS. Sebelumnya, jenazah Floyd terlebih dulu menjalani proses kebaktian di Gereja The Fountain of Praise.

3;2 Pemakaman George Floyd

Di Gereja The Fountain of Praise, Ne-Yo sempat tampil membawakan lagu It’s So Hard to Say Goodbye to Yesterday milik Boyz II Men. Namun, sang penyanyi tidak bisa tampil pria karena dia kerap menangis hingga berhenti bernyanyi di beberapa bait.

Ne-Yo juga mengucapkan beberapa kata terkait kepergian Floyd. Dia mengatakan bahwa kematian Floyd mengubah dunia.

“Lima puluh negara memprotes (isu rasialisme) secara bersamaan. Pria ini mengubah dunia. Dia mengubah dunia menjadi lebih baik,” kata Ne-Yo.

“Aku hanya ingin berterima kasih secara pribadi kepada George Floyd atas pengorbanannya sehingga anak-anakku bisa baik-baik saja nanti. Aku menghargai pengorbananmu, saudaraku,” sambungnya.

Penampilan Ne-Yo di pemakaman George Floyd

Meski demikian, ucapan pelantun Miss Independent tersebut menuai kritik dari netizen. Mereka bilang, kematian Floyd bukanlah sebuah pengorbanan karena dia dibunuh oleh polisi.

Selain Ne-Yo, artis Jamie Foxx dan Channing Tatum juga terlihat berada di upacara pemakaman tersebut. Keduanya duduk bersebelahan dan sama-sama mengenakan baju putih serta masker.

Foxx terlihat mengenakan masker hitam dengan nama George Floyd di bagian depannya.

Channing Tatum dan Jamie Foxx di pemakaman George Floyd

Geogre Floyd meninggal pada 25 Mei di Minneapolis, Minnesota, AS, setelah lehernya ditindih dengan lutut seorang polisi bernama Derek Chauvin selama hampir 9 menit. Floyd sempat meminta tolong karena tak bisa bernapas, namun Chauvin tak menggubrisnya.

Kematian Floyd memicu gelombang protes di AS dan dunia terhadap rasialisme, penganiayaan terhadap orang kulit hitam, serta kekerasan yang dilakukan polisi. Protes ini pun memunculkan kembali gerakan Black Lives Matter.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan