JAKARTA – Seorang tokoh kartel narkoba Sinaloa di Meksiko, Jose Rodrigo Arechiga Gamboa alias El Chino Antrax, ditemukan tewas di dalam sebuah mobil diduga akibat dibunuh.

Seperti dilansir Associated Press, Minggu (24/5), jasad Gamboa ditemukan bersama dengan jenazah adik perempuan dan iparnya di negara bagian Sinaloa.

Tubuh ketiganya ditemukan terbungkus selimut di dalam sebuah mobil SUV BMW berwarna hitam di pinggiran kota Culiacan pada Sabtu pekan lalu. Jasadnya dikenali oleh salah satu kerabat.

Gamboa ditangkap pada Desember 2013 di bandara Amsterdam, Belanda selepas pesawat yang ditumpanginya mendarat dari Mexico City. Dia kemudian diekstradisi ke Amerika Serikat karena menjadi buronan Negeri Paman Sam.

Dua bulan kemudian giliran pemimpin kartel Sinaloa, Joaquin ‘El Chapo’ Guzman Loera, berhasil dibekuk.

Gamboa disidang di Amerika Serikat lima tahun lalu. Dia mengaku bersalah menyelundupkan berton-ton ganja dan kokain dari Meksiko, serta terlibat kekerasan dengan kartel narkoba pesaing mereka.

Saat itu dia mengaku sebagai salah satu petinggi kartel Sinaloa, dan bertanggung jawab terhadap seluruh aspek kegiatan organisasi itu. Dia diyakini rekan Ismael ‘El Mayo’ Zambada yang saat ini memimpin kartel Sinaloa.

Pengadilan AS menjatuhkan vonis bersalah kepada Gamboa atas dakwaan konspirasi untuk mengimpor zat adiktif. Namun, dia dilaporkan dibebaskan dengan syarat pada Maret lalu, kemudian terbang ke Meksiko.

Aparat AS menyatakan Gamboa melanggar aturan bebas bersyarat, sebagai imbalan informasi yang diberikan, dan meminta konsulat jenderal AS di Meksiko membantu mencarinya.

Sebelum meninggal, Gamboa dikenal sebagai pesohor di media sosial. Dia kerap memamerkan foto yang memperlihatkan baju-baju mahal, perhiasan, serta mobil mewah.

Lihat juga: Adik Bos Kartel Narkoba Meksiko Dibunuh Usai Nikah di Gereja

Gamboa juga dikenal sebagai eksekutor dari kartel Sinaloa. Dia mempunyai kelompok pembunuh berjuluk ‘Los Antrax’.

Diduga kuat dia dibunuh karena berkhianat dengan memberikan informasi kepada aparat penegak hukum AS soal aktivitas El Mayo.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia