JAKARTA – Kaca pemisah bersama dengan kamera pengecek suhu tubuh digadang bakal menjadi “senjata” yang diandalkan pemilik kafe dan toko di Spanyol demi memberi rasa aman dan nyaman bagi pengunjungnya pasca pandemi virus corona.

“Kita harus mengubah cara kita kongko,” kata Manuel Gil (50) yang sedang menjalankan proyek percontohan di sebuah kafe roti di Leganes, selatan Madrid.

Dia telah memasang sejumlah partisi kaca untuk menunjukkan beragam cara pemilik kafe dapat memisahkan pengunjungnya.

Partisi kaca yang paling besar dibangun mengelilingi meja makan berkapasitas empat orang, memisahkan area duduk tersebut dengan area duduk lainnya.

Partisi kaca yang lebih kecil dibangun di tengah meja, memisahkan dua orang yang duduk berhadapan.

Itu adalah ide yang dipertimbangkan oleh beberapa restoran yang berharap buka kembali setelah pencabutan lockdown Spanyol.

Bar dan restoran telah ditutup sejak 14 Maret di seluruh Spanyol, tempat pandemi ini telah menewaskan lebih dari 23 ribu jiwa, angka tertinggi ke-tiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Italia.

Tetapi bagi Gil, yang telah bertahun-tahun merenovasi restoran, partisi kaca bisa menjadi kunci bagi bisnis setelah lockdown.

“Setiap bar atau restoran yang memiliki delapan hingga 10 meja dapat menghabiskan 700 atau 800 euro (sekitar Rp11 juta sampai Rp13 juta) untuk membangun kembali propertinya (dengan partisi ini) saat dibuka kembali,” katanya.

“Saya pikir mereka mengalami berbagai kesulitan setelah enam atau tujuh bulan atau satu tahun.”

Sebagai bagian dari proyek percontohan, sebuah kamera juga telah dipasang untuk mendeteksi suhu tubuh pelanggan.

Pembacaan suhu diproyeksikan ke layar besar yang dipasang di dalam, di seberang pintu masuk.

Pedro Zamorano, yang menjalankan perusahaan Covid Camaras, mengatakan kepada AFP bahwa ia mulai mengimpor kamera dari China beberapa minggu lalu dan sejak itu telah memesan 12.500 unit.

Dengan berbagai spesifikasi teknis yang berbeda, harga berkisar dari 1.150 euro hingga 20 ribu euro (sekitar Rp185 juta sampai Rp336 juta).

“Yang ini, misalnya, memiliki margin kesalahan 0,5 derajat Celcius,” katanya, menunjuk ke kamera model basic yang dipasang di dinding toko roti.

Kamera berbunyi ‘bip’ saat mendeteksi suhu tubuh lebih dari 37 derajat Celcius, tetapi tidak akan mampu menangkap data virus corona tanpa gejala tanpa demam.

Cara kongko baru

Sedangkan untuk partisi kaca, produksinya harus menunggu sampai pemerintah Spanyol mengumumkan bagaimana dan kapan bar dan restoran dapat dibuka kembali.

Sejauh ini, pemerintah telah mengkonfirmasi beberapa langkah tentatif untuk meringankan lockdown, kabarnya Spanyol secara bertahap akan mulai mengurangi pembatasan sosial dan ekonomi mulai pertengahan Mei.

Pada hari Minggu (26/4), anak-anak di negara itu diizinkan keluar rumah untuk pertama kalinya sejak enam minggu lockdown.

Gil mengatakan lini produksinya siap untuk bekerja setelah keputusan resmi, dan mengklaim mereka akan dapat memasok “ke seluruh Spanyol dalam waktu kurang dari seminggu”.

Asosiasi perhotelan Spanyol mengatakan membeli partisi itu akan menjadi “investasi yang kurang dapat diterima” untuk saat ini sampai pemerintah mengungkap rencana pembukaan kembali.

Tetapi langkah pengecekan suhu pengunjung dan menata ulang area duduk dengan jarak minimum serta penempatan hand-sanitizer sangat dibutuhkan.

Ada lebih dari 300 ribu bar, restoran, pub, dan akomodasi untuk wisatawan di seluruh Spanyol, menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 1,7 juta orang.

Jumlah itu sekitar 6,2 persen dari GPD Spanyol, seperti yang dikutip dari data asosiai perhotelan Spanyol.

Asosiasi khawatir pandemi akan memicu hilangnya sekitar 270 ribu pekerjaan dan penutupan sekitar 15 persen perusahaan, setelah industri membuka kembali pintunya pada akhir Juni.

Editor: PARNA
Sumber: CNN Indonesia