JAKARTA – TikTok meledak di mana-mana. Bahkan Facebook pun ketar-ketir. Menurut data Store Intelligence Data Digest, TikTok diunduh lebih dari 700 juta kali di 2019, hanya kalah dibanding WhatsApp. Apa sih kunci sukses TikTok?

Tentunya salah satu lawan langsung TikTok adalah Instagram. Nah pendekatan TikTok dinilai sebagai kebalikan Instagram yang justru menjadi daya tarik besar.

Konten di Instagram biasanya ‘jaim’ atau selera tinggi. Hal itu sangat berbeda dengan konten yang berseliweran di TikTok.

“Konten yang dibagikan di TikTok kebanyakan sembrono, tapi user tak peduli. Mereka senang melakukannya dan agaknya tak ambil pusing soal komentar publik,” sebut Jurica Dujmovic dari media ekonomi Market Watch.

“TikTok hampir seperti kebalikan atau parodi disengaja dari apa yang ada di Instagram. User sepertinya mencela orisinalitas, estetika dan nilai produk tinggi. Mayoritas kreator TikTok merangkul kekonyolan dan itulah kekuatan terbesarnya, patokannya sangat rendah,” jelas Jurica.

Orang-orang bebas mencipta dan memajang konten video lyp sinc, komedi dan sebagainya dengan cara masing-masing. Tak perlu bagus-bagus, justru sentuhan masing-masing individu membuat konten semarak.

Tak heran jika Facebook berusaha mengantisipasi popularitas TikTok walau belum begitu manjur. Tahun 2018, mereka pernah bikin aplikasi mirip bernama Lasso, tapi gagal menarik minat.

“Gambaran besarnya, TikTok memberi pandangan masa depan media sosial, di mana upaya yang sedikit saja bisa membuat orang jadi kreator konten dengan tujuan viral atau setidaknya tawa,” imbuh Jurica.

“Batas antara kreator konten dan konsumen konten makin tipis, mengaburkan batas keduanya. TikTok adalah komunitas rusuh yang tak bisa diprediksi, sembrono dan kadang kasar, tapi juga otentik,” pungkas dia.

Editor: PARNA
Sumber: detikinet