Sebanyak 20 ribu ton beras di gudang-gudang Perum Bulog mengalami penurunan kualitas alias rusak. Beras yang dimaksud adalah Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, Bulog bakal melelang beras yang sudah turun mutunya itu. Pelelangan saat ini sudah masuk dalam tahap penawaran.

Harga beras yang semula Rp 8.100 per kg, kata dia, akan mengalami penurunan harga karena kualitasnya yang rusak. Kerugian yang timbul dari penurunan harga akibat rusaknya beras akan ditanggung oleh pemerintah.

”Itu dinilai ulang, itu kan baru kita buka penawaran lelang, nanti kan ada uji fisik. Kan ini sudah ada 6 bulan yang lalu, ada uji lab lagi,” ujar Budi Waseso ketika ditemui di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (18/12).

Lipsus, Ada Apa Dengan Beras Bulog, Beras Bulog, COVER 1:1

Lipsus, Ada Apa Dengan Beras Bulog, Beras Bulog, COVER 1:1

 

Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, menjelaskan bahwa beras yang rusak itu saat ini juga masih dalam tahap penelitian soal peruntukkannya. Ada beberapa opsi, misalnya dijadikan bahan baku tepung, pakan ternak, hingga etanol.

“Kan ada pembagian-pembagian. Pembagian lelang itu untuk tepung berapa banyak, yang mau dilelang untuk pakan ternak berapa banyak, untuk etanol berapa banyak?” kata dia.

Hingga saat ini, ada setidaknya dua peserta lelang yang berminat membeli 20 ribu ton beras rusak tersebut. Namun, Bulog masih akan menunggu batas penutupan lelang pada pekan depan.

“Minggu depan baru tutup lelang. Karena kita ingin sebanyak mungkin yang ikut lelang. Karena itu beras negara kan, jangan sampai itu merugikan,” ujarnya.

Editor: PARNA
Sumber: kumparan