JAKARTA – Daya tarik Galaxy Fold tak hanya layar lipatnya, tetapi sudah mendukung jaringan 5G. Apakah teknologi tersebut bakal dicopot saat dipasarkan di Indonesia?

Samsung telah mengumumkan bahwa perangkat futuristik itu akan dipasarkan di Indonesia. Proses pre-order dibuka pada 13 Desember mendatang.

Sementara itu di sisi lain, Indonesia merupakan negara kebanyakan di dunia yang masih belum meresmikan jaringan 5G. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)mengaku masih mengkaji teknologi ini, baik dari sisi demand-supply, model bisnis, hingga pita frekuensi yang akan dipakai.

Saat ditanya pada pihak Samsung, vendor asal Korea Selatan itu memberi jawaban. “Makanya beli, nanti ketahuan pas buka, ketahuan 5G atau enggak,” kata Elvira Jakub, IT & Mobile Marketing Director Samsung Electronics Indonesia di sela acara Galaxy Movie Studio, Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Selain soal nasib 5G di Galaxy Fold, Samsung juga tak memberikan perkiraan harga ponsel pesaing Huawei Mate X itu saat dipasarkan di Tanah Air. Sebagai informasi di pasar global, Galaxy Fold dibanderol di angka Rp 28 jutaan.

Satu hal yang pasti, Elvira menyebutkan bahwa Galaxy Fold dijual secara terbatas di Indonesia.

Galaxy Fold pertama kali diperkenalkan pada pada ajang Galaxy Unpacked Event 2019 di bulan Februari lalu. Tetapi adanya masalah pada sejumlah unit review membuat Samsung menunda penjualan pesaing dari Huawei Mate X ini.

Galaxy Fold mengusung 6 kamera. Ada 3 kamera di bagian belakang, 2 kamera selfie ketika dibuka menjadi tablet, dan satu kamera depan saat tertutup dalam wujud smartphone. Adapun baterainya besar, 4.380 mAh.

Ia hadir dengan dua layar, bagian depan ketika terlipat berukuran 4,6 inch. Sementara layar bagian dalam saat direntangkan berukuran 7,3 inch dan disebut Infinity Flex.

Samsung sendiri mentenagai ponsel layar lipatnya dengan prosesor yang memiliki fabrikasi 7 nm dengan RAM 12 GB. Memori internalnya sangat lapang, yakni 512 GB.

Editor: PARNA
Sumber: detikinet