Khabib Nurmagomedov merupakan petarung UFC terbaik saat ini. (Harry How/Getty Images/AFP)“Elang adalah simbol Republik Dagestan, tempat saya dilahirkan dan tinggal. Saya ingin menjadi perwakilan yang layak dari tanah air saya dan orang-orang saya, jadi saya suka nama panggilan ini,” ucapnya dalam sebuah sesi wawancara.
“Saya juga diminta memilih sesuatu yang bisa mengasosiasikan diri dengan orang-orang di sana. Saya pun memilih topi berbulu yang sudah jadi atribut nasional. Dan sekarang semua orang tahu tentang topi ini.”
 Khabib menggunakan Papakha, topi yang jadi ciri khasnya jelang tarung di UFC. (Harry How/Getty Images/AFP) |
Julukan The Eagle pun ramai diperbincangkan netizen usai mengalahkan petarung asal Irlandia, Conor McGregor, di UFC 229 tahun 2018.
Setelah pertarungan, Khabib melompat keluar dari octagon dan menyerang rekan dari McGregor, Dillon Danis. Terjangan Khabib dari octagon ke arah Dillon itu disebut netizen seperti elang yang menerkam mangsanya.
Popularitas Khabib di UFC melonjak drastis setelah pertarungan tersebut. Ketika itu Khabib menang di ronde keempat setelah membuat McGregor tap-out lewat teknik kuncian di leher.
Khabib sendiri tumbuh di sebuah desa bernama Sildi di distrik Tsumandinsky, Dagestan. Daerah yang berada di wilayah laut Kaspia itu disinyalir sebagai salah satu tempat paling berbahaya di Eropa.
Saat masih kanak-kanak ia mendapatkan didikan keras dari ayahnya, Abdulmanap yang merupakan pensiunan tentara, mantan atlet judo, dan juga juara sambo. Didikan keras itu pula yang membentuk seorang Khabib hingga akhirnya jadi salah satu petarung terbaik di UFC saat ini.
Khabib mencatat rekor sempurna di pentas UFC dengan catatan belum terkalahkan dari 28 pertarungan yang telah dijalani. (mcf/jal)
Sumber: CNNIndonesia
