Pojok BatamRasa duka atas tragedi jatuhnya pesawat Lion Air di Karawang, Jawa Barat, juga dialami sivitas akademika Universitas Indonesia (UI). Baru lulus dari Fakultas Kedokteran UI, dr. Ibnu Hantoro SpPD, menjadi salah satu korban dari jatuhnya pesawat berjenis Boeing 737 Max 8 itu.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, dosen pembimbing Ibnu, mengenangnya sebagai sosok yang baik dan rajin.

“Sampai pagi ini korban belum ditemukan. Beliau baru saja lulus sebagai seorang internist dari FKUI. Saya kebetulan menjadi pembimbing beliau,” kata dr. Ari , Kamis (1/11).

Ari menceritakan, Ibnu menghasilkan dua artikel final paper yang terpublikasi di jurnal internasional terindeks di Pubmed : Acta Medica Indonesiana dan Journal Health and Quality of Life Outcomes (Grup BioMed Central). Penelitian Ibnu mengenai evaluasi kualitas hidup pasien-pasien dispepsia fungsional.

Prestasi dan Penelitian Ibnu

Penelitian Ibnu dilakukan pada 124 pasien yang berobat ke RSCM. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kualitas hidup pasien dengan sakit maag kronis fungsional akan terganggu.

Pada penelitian ini kualitas hidup dinilai dengan tool Health-related quality of life (HRQoL). Kemudian, dinilai juga mengenai faktor risiko yang memperburuk kualitas hidup pasien tersebut.

Ternyata kecemasan atau ansietas, depresi, usia yang semakin tua, jenis kelamin wanita, beratnya gejala serta pendidikan yang rendah, berhubungan dengan buruknya kualitas hidup pasien dengan sakit maag kronis tersebut.

“Sebagai pembimbing saya sangat puas atas kinerja beliau. Mudah dihubungi dan segera melakukan arahan-arahan yang saya berikan,”paparnya.

Selain itu selama melakukan penelitian di Divisi Gastro Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI RSCM, Ibnu juga aktif hadir dan membantu kegiatan-kegiatan ilmiah di lingkungan Gastroenterologi. Selama di kampus, dr. Ibnu juga beberapa kali diminta menjadi pendamping (LO) untuk invited speaker atau pakar yang datang dari luar negeri.

Kenangan Tak Terlupakan

Masih disimpan dengan rapi sebuah foto oleh Ari saat momen wisuda bersama Ibnu. Saat itu, Februari 2018, Ibnu meminta sang dekan untuk berpose bersama.

“Saya ingat Ibnu secara khusus minta foto bersama dengan saya waktu wisuda Februari kemarin,” jelas dr. Ari.

Saat ini Ibnu memang tercatat bertugas sebagai Dokter Wajib Kerja Dokter Spesialis di RSUD Kota Bangka Tengah. Dia izin pulang ke Jakarta selama tiga hari untuk ujian calon PNS hari Sabtu kemarin.

Istri Ibnu juga seorang dokter spesialis rehabilitasi medis. Mereka dikaruniai dua anak yang yang masih kecil.

“Sampai sejauh ini dari keterangan istri beliau anak-anak tahunya bapaknya sedang bertugas di Bangka,” kata dr. Ari.

Selama ini Ibnu bercita-cita untuk mengambil konsultan hematologi onkologi medik dan berharap mengembangkan perawatan paliatif untuk melanjutkan tesis spesialisnya. Sehingga bisa mengembangkan peningkatan kualitas hidup pasien dengan penyakit kronis.

Sempat Selfie Sebelum Pesawat Jatuh

Ibnu juga sempat mengirimkan foto sebelum pesawat tersebut lepas landas dan jatuh. Kiriman fotonya dari pesawat dalam kondisi tersenyum menjadikan firasat bahwa dia sudah pasrah atas apa yang terjadi beberapa menit kemudian dengan pesawat tersebut.

“Senyuman tersebut juga menyiratkan pesan kepada kita, bahwa kita semua juga diminta pasrah atas apa yang terjadi dengan beliau karena beliau saja tersenyum menjelang pesawat jatuh dan hancur saat menerjang laut. Semoga Allah SWT memberikan yang terbaik buat Ibnu,” pungkasnya.

Leave a Reply