Pojok Batam–  Persoalan yang terus membelit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) geram. Presiden menegur Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris terkait permasalahan defisit keuangan yang terjadi.

Jokowi menyatakan, masalah keuangan BPJS Kesehatan semestinya bisa diselesaikan di level bawah, yakni oleh BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Nyatanya, persoalan itu harus membuat presiden turun tangan.

“Mestinya sudah rampung di Menkes, di Dirut BPJS. Urusan pembayaran utang RS (rumah sakit) sampai presiden, ini kebangetan sebetulnya,” cetus Jokowi saat membuka kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Jakarta Convention Center (JCC) kemarin (17/10).

Jokowi Sentil BPJS Kesehatan yang Sudah Dibantu Tapi Masih Kekurangan
Presiden Jokowi menyentil BPJS Kesehatan yang tidak mampu menyelesaikan masalah defisitnya. Bahkan setelah dibantu Rp 4,9 triliun masih saja tidak cukup. (Idham Ama/Fajar/Jawa Pos Group)
Jokowi menambahkan, tahun ini pemerintah memang ikut membantu menyelesaikan masalah defisit keuangan BPJS Kesehatan. Belum lama ini negara memberikan suntikan dana Rp 4,9 triliun untuk menambal defisit anggaran. Namun, rupanya dana sebesar itu masih kurang. “Lha kok enak banget ini, kalau kurang minta, kalau kurang minta,” ucapnya.

Presiden berharap BPJS dan Kemenkes bisa mencari solusi atas persoalan itu. “Masak setiap tahun harus dicarikan solusi. Kalau tahun depan masih diulang, kebangeten,” imbuhnya.

Leave a Reply