Pojok Batam– Pemerintah dan masyarakat tidak mau larut dengan kedukaan atas bencana gempa dan tsunami yang menimba Sulawesi Tengah (Sulteng). Ke depan Palu yang merupakan ibu kota Sulteng akan digambar ulang. Nantinya tata ruang Palu beserta infrastruktur penunjang benar-benar baru.
“Wapres Jusuf Kalla telah mencanangkan proses rehabilitasi dan rekonstruksi (rehab dan rekon, Red) bertajuk Membangun Palu Baru,” kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono kemarin (15/10).
Basuki mengatakan, pemerintah bakal merekonstruksi total wajah Kota Palu yang saat ini sudah rusak dengan perencanaan lebih matang. Tim dari beberapa kementerian dan lembaga (K/L) akan dilibatkan dalam pembuatan masterplan baru untuk pembangunan kota.
Penerbangan komersial udah kembali beroperasi melayani penumpang tujuan dan dari Palu. (Issak Ramdhani/JawaPos.com)
Saat ini, kata Basuki, beberapa K/L seperti BNPB; BMKG; Kementerian PUPR, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR/BPN), Badan Geologi, dan gabungan pakar berada di lapangan untuk mengkaji dan menentukan pembuatan masterplan tersebut. “Nanti di bawah koordinasi Deputi Regional Bappenas,” jelas Basuki.
Selain itu, ada tim ahli dari Jepang. Saat ini mereka sudah berada di Palu untuk meneliti kondisi geologis Palu pascagempa dan tsunami. Dalam 1 atau 2 minggu mendatang, mereka bergabung ke Jakarta untuk membahas draf masterplan bersama pemerintah pusat.
Sementara itu, Presiden Jokowi mengadakan rapat terbatas penanganan pascagempa Lombok di kantornya kemarin. Hasilnya, kepala negara setuju kebijakan penyederhanaan syarat pemberian bantuan rehab rumah untuk korban gempa di NTB.
Sebelumnya, pencairan berjalan lambat karena ada belasan persyaratan untuk mempercepat pencairan bantuan termin pertama. Setelah disederhanakan, tinggal satu syarat pencairan.
Kepala BNPB Willem Rampangilei mengatakan, dengan penyederhanaan persyaratan, warga penerima bantuan cukup menandatangani formulir untuk mencairkan anggaran.