JAKARTA – Komite Keamanan dan Pemantauan Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan untuk terus meneliti hydroxychloroquine sebagai pengobatan virus Corona COVID-19.

“Keputusan itu diambil setelah publikasi sebuah hasil penelitian menunjukkan, pengobatan dengan hydroxychloroquine kemungkinan meningkatkan kematian pasien,” demikian pernyataan WHO.

Namun, saat ini belum ada pengobatan yang disetujui untuk pengobatan COVID-19.

“Sampai sekarang, tidak ada bukti bahwa obat apa pun benar-benar mengurangi kematian pada pasien yang memiliki COVID-19,” Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan, dikutip dari CNN.

Tim peneliti dari Harvard Medical School di Boston dan rumah sakit Universitas Zürich mempublikasikan hasil penelitian data 96.000 pasien COVID-19 dari seluruh dunia dalam jurnal The Lancet. Para peneliti menarik kesimpulan, pemberian hydroxychloroquine dan chloroquine tidak menunjukkan kegunaan bagi pasien COVID-19.

Sebelumnya, pada Senin (25/5/2020) Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, uji klinis obat anti malaria hydroxychloroquine untuk mengobati pasien COVID-19 di sejumlah negara dihentikan sementara, dengan alasan keamanan obatnya pada pasien COVID-19. Namun, penelitian itu sekarang sedang dikaji ulang.

Editor: PARNA
Sumber: detikhealth