Pontianak – Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Sungai Raya Dalam pada Kamis petang (19/9), membuat Humam, salah seorang warga Kompleks perumahan Nuansa Serdam Residance, Kubu Raya, Kalimantan Barat, terpaksa membawa keluarganya untuk mengungsi ke hotel sementara waktu.
Api terus menjalar membakar semak-semak yang hanya berjarak sekitar 10 meter dari rumah Humam. Sebagian para penghuni kompleks yang panik, memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka karena khawatir. Termasuk Humam.
Ia terlihat panik. Ia bergegas masuk ke rumah, sesaat setelah memarkirkan sepeda motornya di teras rumahnya.
Humam yang baru saja pulang dari tempat kerjanya di Jalan Adi Sucipto, langsung memasuki rumah. Tak lama setelah itu, ia kembali keluar dan membawa sebuah tas. “Kami mau mengungsi dulu. Kasihan istri saya, kalau kami tetap di sini. Dia sedang hamil,” ujarnya.
Pria yang sehari-hari bekerja di perusahaan kelapa sawit itu, mengatakan akan mengungsi ke hotel untuk sementara waktu. “Mungkin ke hotel untuk sementara ini. Yang penting aman dulu. Karena kalau kondisinya seperti ini, kami takut api akan menjalar ke rumah,” katanya.
Humam adalah satu dari beberapa warga Komplek yang rumahnya paling dekat dengan lokasi kebakaran. Di samping rumahnya ada semak yang ditumbuhi rumput dan hanya berjarak sekitar 10 meter dari lahan yang terbakar.
Sementara itu warga dibantu personel TNI melakukan upaya pemadaman api dengan alat seadanya. Menggunakan dahan, menyiram air menggunakan ember, dan membuat sekat agar api tidak cepat merembet. Hingga akhirnya sejumlah pemadam tiba di lokasi, dan memadamkan api.
Kepala Dusun Sungai Raya Dalam, Chairil Anwar, mengatakan, api muncul sejak pukul 15.00 WIB. Api terus membesar dan merembet ke arah perumahan. “Tidak tahu dari mana asalnya,” katanya.
Menurutnya, ada beberapa warga yang berencana mengungsi akibat kebakaran lahan itu. Hanya saja, pihaknya masih belum mendapatkan laporan, jumlah warga yang meninggalkan rumahnya.
“Di sini ada satu orang. Dia bawa anaknya, masih kecil. Tapi untuk yang lain, kami masih belum dapat laporan,” kata Anwar sambil menunjuk salah satu rumah di kompleks tersebut.
Di lokasi kejadian, Serda Andi Siswanto, anggota Posko 10 Satgas Karhutla Terpadu, mengatakan, pihaknya bersama lima personel TNI lainnya baru mendapatkan laporan dari warga sekitar pada pukul 16.00 WIB.
Setelah menerima laporan tersebut, pihaknya langsung mengecek ke lokasi, dan ternyata benar, api sudah mendekati perumahan warga. “Saat ini yang bisa kami lakukan adalah membuat sekat untuk menghalau api, agar tidak cepat merembet ke permukiman. Karena pemadam belum tiba ke lokasi,” katanya.
Sekitar dua jam kemudian, sejumlah armada pemesan kebakaran tiba ke lokasi. Api pun bisa dikuasai. Namun tidak menutup kemungkinan, api akan membesar kembali, karena wilayah tersebut adalah lahan gambut. Hingga Kamis (20/9) dini hari, petugas pemadam kebakaran, TNI/ Polri dan warga masih bersiaga di lokasi tersebut. (hp8)
Editor: PAR
Sumber: kumparan
Sumber: kumparan