Vitamin C termasuk nutrisi penting dibutuhkan tubuh, salah satunya untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Vitamin C juga bisa didapat dari makanan.
Manfaat vitamin C yang paling terkenal adalah efek positifnya pada sistem kekebalan tubuh. Dilansir dari Every Day Health (2/11) sebuah ulasan yang diterbitkan pada November 2017 diungkapkan bahwa vitamin C mampu mendukung sistem kekebalan tubuh.
Vitamin C melindungi tubuh terhadap stres oksidatif, membantu membunuh mikroba, dan mengurangi potensi kerusakan sel jaringan dalam tubuh. Kekurangan vitamin C berpotensi meningkatkan berbagai infeksi. Bahkan dengan konsumsi vitamin C sesuai porsi bisa membantu mencegah dan mengobati flu.
Baca juga: Penting! Selama Musim Hujan, Penuhi 5 Kebutuhan Zat Gizi Ini
Sebenarnya vitamin C bisa dikonsumsi dengan mudah, banyak sumber makanan yang mengandung vitamin C namun konsumsinya harus tetap diperhatikan. Jika salah konsumsi, vitamin C justru bisa memicu masalah pada kesehatan lambung, khususnya bagi orang yang memiliki kecenderungan gangguan asam lambung.
Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes., menjelaskan peran vitamin C sebagai zat gizi esensial yang dibutuhkan tubuh setiap hari dan harus didatangkan dari luar. “Selain berperan sebagai antioksidan dan meningkatkan penyerapan mineral seperti kalsium dan zat besi, vitamin C memiliki lima peran spesifik terhadap imunitas,” kata Dr. Rita saat dihubungi detikcom (2/11).
Lebih lanjut pengurus DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) dan Ketua Indonesia Sport Nutritionists Association (ISNA) ini menjelaskan lima peran vitamin C dalam sistem kekebalan tubuh. Ia juga menjelaskan aturan konsumsi vitamin C serta sumber vitamin C yang baik untuk kesehatan tubuh.
Berikut manfaat konsumsi vitamin C untuk meningkatkan kekebalan tubuh:
1. Manfaat vitamin C dalam tubuh
Vitamin C secara umum memiliki lima peran dalam kesehatan. Dr. Rita menjabarkan lima peran vitamin C ini.
Pertama, memindahkan neutrofil (sel darah putih yang membantu melawan infeksi) ke jaringan yang terinfeksi sehingga infeksi segera bisa diatasi. Kedua, mempercepat produksi sitokin sebagai bahan pesan utama
untuk tubuh terinfeksi atau tidak.
Ketiga, mengaktivasi kerja sel darah putih dalam memakan bakteri atau antigen lainnya. Keempat dan kelima, mempercepat pertambahan jumlah sel B dan sel T (imunoglobulin) yang bertugas mengingat struktur virus tertentu.
“Jadi intinya, di masa pandemi atau bukan, vitamin C berperan dalam pertahanan tubuh dan kita tidak boleh berada dalam kondisi defisiensi vitamin C,” jelas Dr. Rita.
2. Pilih vitamin C yang aman
Secara alami vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi sayuran dan buah. Banyak jenis buah dan sayuran yang tinggi vitamin C seperti jeruk, jambu merah, semangka hingga buah kiwi. Namun beberapa orang memilih untuk memenuhi kebutuhan vitamin C lewat suplemen.
Hal ini sah saja dilakukan asalkan memilih sumber vitamin C yang sesuai.
“Suplementasi vitamin C yang beredar juga berbeda-beda. Ada yang bentuknya asam askorbat murni dan biasanya cenderung bereaksi meningkatkan produksi asam lambung. Tetapi pada beberapa suplemen lain asam askorbat itu diikat dengan dengan mineral yang bersifat basa. Jadi, ketika sampai di lambung tidak membuat situasi sangat asam, karena sifat mineral itu membasakan, sehingga terjadi keseimbangan asam basa di dalam lambung,” jelas Dr. Rita Ramayulis.
3. Vitamin C tinggi antioksidan
Banyak manfaat vitamin C jika ditelusuri dari sifat antioksidannya. Menurut Mayo Clinic (2/11), antioksidan dapat melindungi terhadap perkembangan kondisi kesehatan yang serius, seperti kanker atau penyakit jantung.
“Antioksidan bertindak untuk menetralisir radikal bebas, yang merupakan zat yang berbahaya yang menyebabkan kerusakan sel dan jaringan,” kata Samuels ahli gizi di Culina Health, New York.
4. Buah sumber vitamin C
Pada orang dewasa, jumlah asupan vitamin C yang dibutuhkan oleh tubuh adalah 75 – 90 mg per hari. Kebutuhan ini bisa dipenuhi lewat asupan buah-buahan tinggi vitamin C.
Beberapa buah yang mengandung vitamin C antara lain jambu biji yang dalam satu butirnya mengandung sekitar 125 miligram vitamin C. Jeruk yang mengandung 70 miligram vitamin C, kemudian ada juga pepaya yang setiap 150 gram pepaya mengandung 70 miligram vitamin C.
Semua jenis buah yang tinggi vitamin C ini bisa dikonsumsi langsung dalam keadaan segar. Atau bisa juga dikombinasikan menjadi minuman segar seperti jus atau smoothies.
5. Sayuran sumber vitamin C
Selain buah, banyak juga jenis sayuran yang tinggi vitamin C. Sebut saja diantaranya ada brokoli kembang kol dan bayam. Tiga jenis sayuran ini juga mengandung nutrisi lain yang baik untuk kesehatan.
Berbeda dengan buah, kandungan vitamin C dalam sayuran cenderung akan berkurang ketika sudah dimasak. Sebut saja misalnya semangkuk brokoli mengandung sekitar 90 miligram vitamin C namun ketika sudah dimasak maka kandungannya akan berkurang menjadi 50 miligram.