Pemerintah China mengunci kota Lanzhou pada Selasa (26/10/2021) menyusul penambahan kasus COVID-19 sebanyak 39 kasus dalam sepekan terakhir. Empat juta jiwa penduduk Kota Lanzhou didesak untuk diam di rumah agar penularan kasus bisa segera ditekan.
Merespons sejumlah kasus yang bertambah, Lanzhou yang merupakan ibu kota Provinsi Gansu telah melakukan pemeriksaan COVID-19 kepada 2,8 juta penduduk. Khawatir merebak, 12 juta penduduk Provinsi Gansu pun telah melakukan pemeriksaan yang sama.
“Provinsi akan terus menggunakan data besar dan investigasi dari rumah ke rumah untuk memperkuat manajemen dan pengendalian populasi kunci dan area utama,” Zhang Hao, juru bicara komisi kesehatan provinsi, dikutip dari New York Times, Selasa (26/10/2021).
Sementara itu, NDTV melaporkan bahwa aktivitas sosial di Lanzhou telah dimatikan. Sarana transportasi umum seperti layanan bus dan taksi telah diberhentikan. Lebih dari itu, Lanzhou telah menonaktifkan lebih dari 70 kereta api yang beroperasi. Dengan demikian, Kota Lanzhou lockdown total.
Demi meredam kenaikan kasus yang terjadi, China telah memperluas program vaksinasi untuk anak usia tiga tahun. Upaya lebih luas memvaksin kelompok anak kecil telah dimulai Senin (25/10/2021). Tujuannya adalah mendorong tingkat vaksinasi nasional yang sudah mencapai 76 persen lebih.
Untuk diketahui, pemerintah China menyetujui penggunaan vaksin Sinovac dan Sinopharm untuk anak usia 3-17 tahun sejak bulan Juni, tetapi vaksinasi massal untuk anak-anak terbatas pada mereka yang berusia 11 hingga 17 tahun.
Sebelumnya, China sempat mengalami kenaikan kasus di Fujian pada bulan lalu. Saat itu banyak anak kecil dan siswa yang terpapar COVID-19. Maka dari itu, mengantisipasi hal serupa terjadi, pemerintah China memperluas penyuntikkan bagi anak kecil.