Warga yang terpapar COVID-19 varian Delta di Provinsi Riau bertambah sebanyak 22 orang. Penambahan kasus ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium di Jakarta.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan penambahan kasus varian Delta setelah 32 sampel diperiksa Litbangkes Kementerian Kesehatan. Dia menyebut penambahan setelah adanya warga terpapar COVID-19 varian Delta pada Juli lalu.
“Ada tambahan 22 orang, Varian Delta itu hasil bulan Mei ada 6 orang. Kemudian, bulan Juli yang baru keluar ada 22 orang dari 32 orang yang diperiksa,” katanya di Gedung Daerah, Selasa (31/8/2021).
Syamsuar mengaku ada keterlambatan pemberitahuan karena sampel yang harus dikirim ke laboratorium di Jakarta. Namun dipastikan total warga terpapar COVID-19 varian Delta saat ini 28 orang.
“Jadi saat ini warga yang terpapar COVID-19 varian Delta menjadi 28 orang. Artinya varian Delta jelas ada. Tapi pemeriksaan labor harus ke Jakarta. Maka mengalami kelambatan dalam rangka pemberitahuan kepada daerah,” katanya.
Untuk mempercepat informasi, Syamsuar berencana membeli alat deteksi COVID-19 varian Delta, sehingga warga yang positif COVID-19 varian Delta bisa cepat diketahui.
“Semoga alatnya bisa dibeli agar mudah kontrol kalau ada terjadi varian Delta di Riau. Saat ini peralatan yang ada di labor Jakarta itu belum ada di daerah provinsi ini,” katanya.
Syamsuar menyampaikan penambahan 22 orang terpapar COVID-19 varian Delta tersebar di berbagai kabupaten dan kota di Riau. Termasuk Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau.
“Tersebar di berbagai kabupaten dan kota, tidak hanya di Pekanbaru,” katanya.