Ilustrasi. Israel mulai serbu Rafah, bom rumah warga hingga belasan tewas. Foto: AFP/-

Sebanyak delapan orang tewas dalam serangan Israel di Rafah, Gaza selatan, pada Selasa (7/5) waktu setempat.

Kantor berita Palestina Wafa seperti dilansir Al Jazeera melaporkan militer Israel telah membunuh lima orang dan melukai warga sipil lainnya, usai mengebom sebuah rumah di wilayah Tal as-Sultan di sebelah barat Rafah.

Pasukan Zionis juga menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak, usai mengebom sebuah rumah milik keluarga Abu Amra di Rafah barat.

Di Rafah timur, serangan Israel terhadap sebuah rumah menewaskan empat orang. Bom Israel menghantam rumah keluarga Al-Hams di lingkungan al-Jnaina di Gaza selatan.

Militer Israel melakukan pemboman tanpa henti terhadap Rafah di darat dan udara. Mereka mengklaim serangan ini menargetkan tempat-tempat Hamas di kota tersebut.

Serangan Israel ke Rafah dilakukan setelah kelompok Hamas menyatakan setuju terhadap proposal gencatan senjata usulan mediator Qatar dan Mesir. Keputusan Hamas ini pun disambut meriah oleh warga Palestina di Gaza.

Namun kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan proposal tersebut “jauh dari persyaratan Israel”. Israel menyebut akan tetap melanjutkan operasi militer di Rafah untuk menekan Hamas.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Antonio Guterres menyebut invasi darat ke Rafah “tidak dapat ditoleransi”.

“Ini adalah kesempatan [gencatan senjata] yang tidak boleh dilewatkan. Invasi darat di Rafah tidak dapat ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat buruk, yang mengganggu stabilitas di kawasan,” ujar Guterres dikutip AFP.

Editor: PARNA
Sumber: cnnindonesia.com