ILUSTRASI ganja medis. Amerika Serikat disebut tengah menyiapkan undang-undang penggunaan ganja untuk kepentingan medis. (REUTERS/MATTHIAS RIETSCHEL)

Badan Pemberantasan Narkoba Amerika Serikat (DEA/Drug Enforcement Administration) akan mengklasifikasi ulang ganja sebagai obat yang tidak terlalu berbahaya.

Keputusan ini akan jadi momen bersejarah dalam kebijakan narkoba AS selama beberapa generasi dan berpotensi menimbulkan dampak luas.

Proposal tersebut, yang masih harus ditinjau oleh Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih (OMB/Office of Management and Budget), akan mengakui posisi ganja dalam pengobatan medis, dan mengakui potensi penyalahgunaan ganja lebih kecil dibandingkan beberapa obat paling berbahaya di AS.

Namun, undang-undang tersebut tidak akan melegalkan ganja untuk penggunaan lain, seperti ganja rekreasional.

Keputusan badan tersebut dikonfirmasi AP pada Selasa (30/4) oleh lima sumber yang namanya tak mau disebutkan.

Jika sudah diundangkan, maka aturan tersebut akan jadi keputusan DEA paling besar dalam 50 tahun terakhir.

DEA akan meminta pendapat publik setelah OMB memberi persetujuan terhadap peraturan baru tersebut. Ketika periode itu selesai, maka hakim administratif akan meninjau ulang dan kemudian menerbitkan peraturan.

DEA sendiri berencana memindahkan ganja dari klasifikasi saat ini sebagai obat Kategori I, sama dengan heroin dan LSD, ke Kategori III, sama ketamin dan beberapa steroid anabolik, mengikuti rekomendasi dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Keputusan ini terjadi setelah Presiden Joe Biden menyerukan peninjauan undang-undang federal mengenai ganja pada Oktober 2022, dan memberikan pengampunan kepada ribuan orang Amerika yang dihukum secara federal karena memiliki obat tersebut.

Dia juga meminta gubernur dan pemimpin daerah untuk mengambil langkah serupa untuk menghapus catatan hukuman terhadap pemakai ganja.

“Catatan kriminal atas penggunaan dan kepemilikan ganja telah menjadi hambatan pada akses pekerjaan, perumahan, dan kesempatan pendidikan,” kata Biden pada bulan Desember.

“Terlalu banyak nyawa yang melayang karena pendekatan gagal kita terhadap ganja. Sudah saatnya kita memperbaiki kesalahan ini,” ujarnya lagi.

Jika aturan benar-benar diundangkan, maka Biden yang akan maju di Pemilu 2024 lewat Partai Demokrat, bisa terdongkrak suaranya, terutama di kalangan pemilih muda.

Biden dan semakin banyak anggota parlemen dari kedua partai politik besar telah mendorong keputusan DEA karena ganja semakin didekriminalisasi dan diterima, terutama oleh kaum muda.

Jajak pendapat Gallup pada musim gugur lalu menemukan bahwa 70% orang dewasa mendukung legalisasi.

Persentase ini adalah angka tertinggi yang pernah dicatat oleh lembaga jajak pendapat tersebut, dan lebih dari dua kali lipat dibandingkan jajak pendapat tahun 2000, dengan sekitar 30% orang yang mendukung.

DEA berulang kali tidak merespons permintaan AP untuk berkomentar.

Editor: PARNA
Sumber: cnnindonesia.com