Foto: Getty Images/shcherbak volodymyr

Ada banyak jenis racikan kopi yang sekilas terlihat sama, misalnya latte dan flat white. Ternyata ini keistimewaan flat white daripada racikan lainnya.

Ketika minum kopi di kafe kamu akan ditawarkan berbagai menu-menu yang banyak pilihannya. Bagi peminum kopi pemula seringkali kebingungan dengan istilah-istilah yang ada pada papan menu.

Bahkan dengan melihat gambarnya pun sekilas ada beberapa menu yang tampil sama. Misalnya seperti latte, cappucino, dan flat white. Padahal ketiganya berbeda.

Apalagi flat white yang menjadi favorit sebagian besar orang Eropa. Ternyata racikan kopi yang ini punya fakta menarik dibalik seduhannya yang menyegarkan.

Berikut ini 5 fakta flat white menurut The Kitchen:

1. Karakteristik flat white

Flat white mirip dengan latte maupun cappucino. Racikan kopi ini terdiri dari susu, busa atau foam, dan seduhan espresso yang pekat.

Eileen P. Kenny yang merupakan seorang barista, penulis tentang kopi, serta kreator dari Birds of Unusual ikut menjelaskan perbedaan latte dan flat white. Menurutnya perbedaan antara latte dan flat white terletak pada komposisi foam atau busa yang dituangkan ke dalam cangkirnya.

Takaran foam yang dimasukkan membuat perbedaan hasil rasanya juga akan terasa. Mulai dari kepekatan kopinya hingga ukuran gelas yang digunakan untuk menyajikan flat white.

2. Asal kopi flat white

Ada banyak mitos terkait kedatangan flat white yang kini populer. Flat white disebut-sebut berasal dari kafe-kafe di Australia atau Selandia Baru.

“Pencipta flat white dipercaya berasal dari Selandia Baru yang dikenal dengan nama Derek Townsend. Sebagai seorang legenda, ia bisa membuat tiga teko susu hangat di tangannya dan membuat 1.500 cangkir flat white dalam satu jam,” ujar Al Keating selaku pemilik brand Coffee Supreme asal Selandia Baru.

Tetapi flat white tak hanya ditemukan di Australia dan Selandia Baru saja. Ada banyak negara-negara di Eropa yang juga terkenal dengan spesialis flat white dan populer dipesan oleh masyarakatnya yang menggemari kopi.

Editor: PARNA
Sumber: detikcom