Latihan militer Iran di wilayah Isfahan. (Iranian Army office / AFP)
Fasilitas nuklir Iran menjadi sorotan usai Israel melancarkan serangannya pada Jumat (19/4) malam.

Serangan yang mengincar salah satu kota strategis Iran yakni Isfahan menyimpan berbagai fasilitas penting seperti penelitian nuklir hingga pangkalan militer.

Hal ini kian meningkatkan kekhawatiran komunitas internasional akan potensi eskalasi serangan yang melibatkan senjata nuklir.

Bahkan, Iran juga disebut tak segan menggunakan fasilitas nuklirnya untuk menghadapi Israel.

Lantas, seberapa besar kekuatan senjata nuklir Iran?

Iran selama ini mengklaim bahwa program nuklirnya hanya semata-mata untuk tujuan konvensional dan damai. Namun, klaim itu dibantah Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya.

Fasilitas nuklir Iran lantas menjadi sorotan usai Israel melancarkan serangan ke kota Isfahan, Iran.

Kota Isfahan menyimpan sekitar 11 fasilitas nuklir aktif yang kini ditutup sementara imbas eskalasi konflik yang terjadi.

Selain sebagai fasilitas pengembangan nuklir, kota Isfahan juga menyimpan Uranium sebagai salah satu bahan utama pembuatan senjata nuklir.

Melansir Associated Press, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan bahwa Iran kini mempunyai uranium hingga kemurnian 60 persen. Sumber uranium itu secara teori disebut bisa membuat satu bom nuklir.

Sedangkan untuk bisa membuat senjata nuklir diperlukan kemurnian sebesar 90 persen. Namun, wakil deputi lembaga Nuclear Threat Initiative Eric Brewer mengatakan bahwa Iran mampu membuat sejumlah bom nuklir dalam waktu yang singkat.

“Iran hanya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk memproduksi bahan yang bisa digunakan untuk senjata, tapi mungkin lebih lama lagi-satu tahun atau lebih-untuk membuat bom yang bisa dihasilkan,” ucap Brewer.

Meskipun demikian, Iran terus membantah bahwa pihaknya pernah membuat senjata nuklir. Teheran juga bersikeras bahwa program nuklirnya bertujuan sepenuhnya untuk hal perdamaian.

Namun, belum lama ini komandan IRGC Ahmad Haghtalab mendesak Teheran untuk melibatkan nuklir sebagai senjata perang melawan Israel.

Terlebih, Iran kini mempunyai sejumlah sistem pertahanan canggih yang mampu menyaingi Israel. Seperti rudal balistik paling modern bernama Sheibar Shekan yang disebut mampu menjangkau hingga 1.450 km.

Ataupun rudal balistik bernama Emad yang mampu memuat beban hingga 750 kg. Ini memungkinkan untuk membawa bom nuklir ke jangkauan sekitar 1.700 km.

Hingga saat ini, pangkalan militer dan fasilitas nuklir Iran menjadi sorotan utama bagi komunitas internasional dan negara-negara Barat yang khawatir akan eskalasi konflik di masa depan.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia