Bos NASA Tuding China Gelar Program Militer Rahasia di Antariksa. Foto: China Daily via REUTERS

Bos NASA telah lama mencurigai program luar angkasa yang digelar oleh China. Terbaru, dia menyebut bahwa China menyembunyikan sesuatu di atas sana.

“Kami percaya bahwa banyak program luar angkasa sipil China yang merupakan program militer. Dan saya pikir, pada dasarnya, kita sedang berlomba,” kata Administrator NASA Bill Nelson, yang dikutip  dari Futurism.

Komentar tersebut muncul saat sidang di hadapan House Appropriations Committee di mana Nelson meminta dana untuk NASA. Lembaga antariksa itu telah meminta USD 25,384 miliar untuk pendanaan tahun 2025.

“China telah membuat kemajuan yang luar biasa, terutama dalam 10 tahun terakhir. Tapi kemajuan tersebut sangat, sangat tertutup,” tambahnya.

Tidak jelas bukti apa yang mendasari klaimnya. Dan ini bukan pertama kalinya Nelson melontarkan tuduhan pada China. Nelson, yang dilantik Mei 2021, telah memperingatkan bahwa China dapat mengambil keuntungan ruang angkasa Amerika kapan saja.

Baru setahun menjabat, dia langsung menuduh China mencuri desain pesawat ruang angkasa Amerika. “Ya, mereka cukup pandai dalam mencuri. Dan menurut saya sudah menjadi kewajiban kita untuk menangani keamanan siber dengan sangat, sangat serius,” kata Nelson di 2022.

Hanya beberapa bulan kemudian, dalam wawancara dengan surat kabar Jerman, ia mengklaim jika China juga ingin ‘mencuri’ Bulan, yang memicu tanggapan dari China. “Pihak AS terus-menerus melakukan kampanye kotor terhadap upaya luar angkasa China yang normal dan masuk akal,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian.

Sekitar setahun lalu, Nelson kembali mengklaim China berencana menimbun sumber daya Bulan untuk mereka sendiri, yang akan melanggar perjanjian luar angkasa yang dirilis PBB tahun 1967. Dalam pernyataan terbarunya, ia mengulangi pernyataan tersebut sambil meminta lebih banyak uang.

“Tanggal terakhir mereka mengumumkan akan mendarat (di Bulan) adalah tahun 2030, namun angka itu terus maju. Adalah kewajiban bagi kami untuk mencapai tujuan tersebut terlebih dahulu dan memanfaatkan upaya penelitian kami untuk tujuan damai,” tandasnya.

Editor:PARNA
Sumber: detik.com