Tren kopi kian populer di mana kafe dengan konsep unik terus berdatangan. Salah satunya tren kopi omakase yang menarik untuk dicoba.

Layaknya makanan lain, tren kopi terus berkembang dari waktu ke waktu. Barista dan para ahli kopi seolah tak ingin diam atau membuat kopi menjadi membosankan.

Kafe kini tak lagi sekadar menjadi tempat minum kopi saja. Namun banyak pelanggannya yang mencari kenyamanan hingga tempat belajar di sebuah kafe yang menyajikan kopi.

Permintaan tersebut membuat banyak kafe berusaha menghadirkan konsep baru yang lebih segar. Salah satunya kopi omakase yang menarik untuk dicoba pengalamannya sesekali.

Berikut ini 5 fakta kopi omakase yang dirangkum melalui beberapa sumber:

1. Arti omakase

Omakase merupakan salah satu budaya kuliner asal Jepang yang telah mendunia. Menurut Daily Coffee, omakase sendiri memiliki arti “aku serahkan padamu”. Artinya para penikmat akan menyerahkan pilihan sajiannya kepada para penyaji.

Umumnya omakase hanya ada di restoran-restoran Jepang yang khusus. Seperti teppanyaki ataupun sushi dan sashimi yang ingin memberikan pelayanan premium kepada pelanggannya.

Namun akhir-akhir ini konsep omakase restoran mulai dicontek dan dikembangkan oleh beberapa kafe di seluruh dunia. Peraturannya sama hanya saja ada perbedaan pada beberapa pelayanan kepada pelanggannya.

2. Kopi dan omakase

Pada kaitannya dengan kopi, omakase dimaksudkan untuk menghadirkan suasana minum kopi yang lebih intim. Baik dengan pasangan, orang terdekat, maupun menikmatinya sebagai waktu untuk menyendiri.

Tidak semua kopi dapat disajikan dengan sistem omakase di kafe. Setiap kafe omakase akan menyiapkan beberapa menu andalan mereka yang hanya bisa didapatkan dengan pelayanan terbaik melalui sistem pemesanan omakase.

Biasanya ada biji kopi terbaik yang telah disiapkan baik biji kopi Indonesia, Ethiopia, Brazil, hingga berbagai biji kopi dari belahan dunia lainnya. Kopi yang disajikan pada konsep omakase ini merupakan kopi hitam yang diseduh dengan cara manual brew.

3. Metode kopi omakase

Ada beberapa metode yang biasanya digunakan pada penyajian kopi omakase. Seperti slow drip, pour over, teknik menggunakan moka pot, atau french press untuk mengekstraksi rasa kopinya.

Metode manual brew sengaja diperuntukkan pada sistem omakase untuk menonjolkan rasa asli kopi itu sendiri. Di sini para pelanggan bisa berinteraksi langsung dengan barista selama proses penyeduhannya.

Barista yang talkative juga tidak akan keberatan untuk menjelaskan satu per satu tahapan proses penyeduhan. Bahkan sistem omakase juga memastikan para pelanggan mengawasi dengan baik kualitas kopi yang dipilihkan untuk penyajian.

4. Popularitasnya di luar negeri

Jauh sebelum hadir di Indonesia, kopi omakase sudah terlebih dahulu diterapkan di kafe-kafe besar di luar negeri. Sesuai dengan asal istilahnya, kopi omakase pertama kali dipopulerkan di Jepang.

Kopi omakase mendapatkan pengaruh dari sebuah kafe yang bernama Mameya Kakeru di kota Koto, Tokyo, Jepang. Suasananya, racikan minuman, dan kualita pelayanan omakasenya begitu membekas bagi mereka yang telah mencoba penyajian kopi ini.

Setelah sukses di Jepang ternyata kopi omakase juga berhasil menguasai pasar kafe di Korea Selatan. Konon banyak orang yang berbondong-bondong mencari maupun kafe yang kini menghadirkan layanan kopi omakase di setiap sudut kota.

5. Kopi omakase di Indonesia
Tak kalah dengan negara lain, kopi omakase juga sudah merambah di Jakarta, Indonesia. Ada kafe yang secara khusus bahkan dinobatkan sebagai kafe kopi omakase pertama di Jakarta.

Di sini para pelanggan disambut dengan suasana yang tenang dan intim bersama baristanya. Semua kopi akan dipesan secara langsung kepada barista dan diseduh di hadapan pelanggan.

Salah satu yang bisa disambangi untuk mencicipi kopi omakase adalah Omacoffee Brewers di kawasan Cilandak. Tak ada banyak orang yang langsung diterima di sini, setiap sesi dengan durasi selama 1 jam hanya akan diisi oleh 4 peserta saja.

Editor: PARNA
Sumber: detik.com