Ikan merah dan ikan putih bukan hanya berbeda dari segi warna daging, tetapi juga nutrisi dan manfaat yang terkandung di dalamnya.

Beberapa contoh ikan berdaging merah atau oranye adalah tuna dan salmon, sedangkan ikan daging putih, termasuk tilapia atau nila, serta ikan kod.

Perbedaan warna daging ikan tersebut sering kali berkaitan dengan protein penyimpan oksigen untuk otot yang bernama mioglobin.

Dilansir dari laman New York Times, protein mioglobin juga bertindak sebagai pigmen atau zat pemberi warna pada tubuh makhluk hidup ini.

Ikan merah biasanya merupakan perenang jarak jauh yang membutuhkan oksigen tingkat tinggi untuk kelangsungan otot mereka.

Mioglobin inilah yang menghasilkan daging dengan dominasi warna merah pada sebagian besar tuna dan ikan laut terbuka lainnya, ikan todak.

Sebaliknya, ikan putih umumnya adalah ikan yang sebagian besar tidak aktif berenang atau hanya menghabiskan sedikit waktunya untuk mengitari perairan.

Jenis ikan ini mendapatkan sebagian besar energi dengan mengubah glikogen menjadi laktat, bukan dengan menggunakan oksigen.

Lantas, mana yang lebih bergizi, ikan merah atau ikan putih?

Ikan merah lebih kaya lemak sehat

Dikutip dari laman Medical News Today, ikan merah memiliki kandungan lemak lebih tinggi dibandingkan dengan ikan putih.

Berkat kandungan lemaknya, jenis ikan ini pun disebut sebagai ikan berlemak, oily fish, atau fatty fish.

Kendati kaya lemak, ikan berdaging merah mengandung lebih banyak lemak tak jenuh ganda, omega 3, yang merupakan golongan lemak baik.

Kandungan minyak atau asam lemak pada ikan ini tersebar di seluruh jaringan tubuh dan rongga perutnya.

Omega 3 telah terbukti membantu mengurangi peradangan dan berpotensi menurunkan risiko penyakit kanker serta radang sendi.

Dilansir dari Rowhill School, omega 3 sangat penting untuk pertumbuhan serta perkembangan otak dan sistem saraf.

Editor: PARNA

Sumber: kompascom