Saat memulai kariernya di dunia hiburan Tanah Air, Cinta Laura sempat mendapat sorotan lantaran gaya berbahasanya yang unik. Kala itu ia memang tak begitu fasih menggunakan bahasa Indonesia, dialeknya pun terdengar seperti orang bule pada umumnya.
Tak sedikit yang menjadikan gaya bicara Cinta Laura itu sebagai bahan candaan. Rupanya, ia sempat merasa sakit hati dengan perlakuan tersebu
“Kalau dulu, masih kecil, sakit hati, pernah nangis. Tapi, enggak sering, lebih ke kesal,” ungkap Cinta dalam program televisi Okay Bos yang tayang pada Selasa (23/6).
Meski demikian, Cinta Laura paham bahwa mereka tak sadar bahwa perbuatan mereka telah menyakiti perasaannya. Ia menyimpan luka itu hingga usia 20 tahun.
Lama-kelamaan, Cinta Laura menganggap bahwa mereka yang kerap melakukan perisakan merupakan orang-orang yang tak dewasa. Daripada mengurusi hidup orang lain, menurut perempuan 26 tahun itu, ia memilih fokus pada diri sendiri.
“Kalau kita sibuk ngurusin orang lain, kita enggak bahagia. Mending fokus sama diri sendiri dan fokus menjadi versi terbaik diri kita sendiri,” tutur Cinta Laura.
Oleh sebab itu, Cinta Laura lalu bertekad untuk tumbuh menjadi sosok yang bisa memberikan pengaruh positif kepada orang lain.
“Aku udah buktiin dari tindakan aku bahwa aku artis peduli pendidikan, lingkungan, dan orang lain. Aku selalu berusaha untuk jadi role model yang baik untuk orang yang menyukai karya aku,” tutup Cinta Laura.
Editor: PARNA
Sumber: kumparan