JAKARTA – Sudah berabad-abad lalu pare (Momordica charantia) dipercaya sebagai obat tradisional yang ampuh di India. Tumbuhan asal India Selatan ini dipercaya sebagai obat alternatif untuk diabetes. Tak hanya di India, buah yang rasanya pahit ini juga menyebar ke Indonesia dan beberapa negara lain.

Baru-baru ini, Prof Ratna Ray dari Saint Louis University di Missouri dan rekan-rekannya menemukan sesuatu yang menarik. Dalam percobaannya menggunakan tikus, ekstrak pare tampaknya efektif dalam mencegah tumor kanker tumbuh dan menyebar. Temuan ini dilaporkan dalam makalah studi yang sekarang muncul di Jurnal Cell Communication and Signaling.

Prof Ray dan rekan-rekannya menguji ekstrak pare pada berbagai jenis sel kanker, termasuk kanker payudara, prostat, kepala dan leher. Tes lab menunjukan ekstrak pare menghentikan sel kanker bereplikasi. Ini menunjukan kemungkinan pare efektif dalam mencegah penyebaran kanker.

Pada percobaan lebih lanjut dengan model tikus, para peneliti menemukan bahwa ekstrak pare mampu mengurangi pertumbuhan kanker lidah.

Berdasarkan penelitian, mereka melihat bahwa ekstrak pare berinteraksi dengan molekul yang memungkinkan glukosa dan lemak untuk menyebar ke seluruh tubuh. Dengan mengganggu jalur tersebut, ekstrak pare dapat menghentikan pertumbuhan kanker bahkan mematikan sel kanker.

“Semua studi model hewan yang telah kami lakukan dan memberi kami hasil yang serupa, sekitar 50 persen dapat mengurangi pertumbuhan tumor,” kata Prof Ray, dikutip dari Medical News Today, Selasa (14/1/2020).

Masih belum jelas apakah pare akan memiliki efek yang sama jika diterapkan pada manusia? Tapi peneliti menjelaskan bahwa ke depannya akan dilanjutkan studi pada pasien kanker langsung.

“Langkah kami selanjutnya adalah melakukan studi percontohan pada (pasien kanker) untuk melihat apakah pare memiliki manfaat klinis dan merupakan terapi tambahan yang menjanjikan untuk perawatan saat ini,” katanya.

Editor: PARNA
Sumber: detikhealth