JAKARTA – Kasus penyakit paru dan kematian karena vaping masih terus menjadi perhatian pemerintah Amerika Serikat. Kini ‘wabah’ tersebut membawa korban baru, yakni kematian termuda pada seorang remaja berusia 15 tahun.
Dilansir New York Times, remaja yang tak disebutkan jenis kelamin, usia, dan produk vape apa yang ia gunakan ini dilaporkan mengalami ‘kondisi medis kronis’, menurut pernyataan resmi dari kepolisian Texas.
“Melaporkan kematian remaja karena Evali (E-cigarette or Vaping-Associated Lung Injury) sangatlah tragis. Kami melihat banyak kerusakan paru parah, bahkan kematian, dapat terjadi hanya dengan menggunakan produk ini dalam jangka waktu pendek,” kata Dr Philip Huang, kepala bidang kesehatan kota Dallas, dalam sebuah pernyataan.
Disebutkan remaja tersebut hanya menggunakan vape selama sebulan. Sebelumnya, kasus kematian termuda dari penggunaan vape di AS ini berada pada usia 17 tahun.
Di AS sendiri, sudah ditemukan 2.602 kasus dan 57 kematian, seperti dilaporkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), dengan rata-rata usia 51 tahun dan rentangnya dari 15-75 tahun.
“Tidak ada produk tembakau yang aman. Semua produk tembakau, termasuk rokok elektrik, membawa risiko,” tutup CDC, ditulis dalam situsnya.
Editor: PARNA
Sumber: detikhealth