Bandung Barat – Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat, Atalia Praratya Kamil, prihatin dengan kasus anak-anak yang kecanduan ponsel dan game. Pasalnya, seiring berjalannya waktu usia anak yang kecanduan semakin muda.
“Bagaimana pun yang namanya gadget adalah satu hal yang menjadi positif dan negatif. Sehingga hadirnya gadget di tengah keluarga harus mempertimbangkan usia anak,” kata istri Ridwan Kamil ini di Ngamprah, Rabu (16/10/2019).
Sebelumnya, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat merilis ada belasan pasien anak yang ditangani setiap bulannya dalam beberapa tahun terakhir. Usia anak tersebut dimulai dari 8 – 15 tahun. Total ada ratusan anak dirawat karena kecanduan ponsel atau gawai.
Menanggapi hal tersebut, Atalia menyoroti pola asuh keluarga yang membiarkan anak memainkan gadget supaya ‘anteng’. “Ada juga anak yang menjadi heboh dan panik luar biasa, gara-gara ponselnya mati dan mati lampu,” ujarnya.
Ia pun mendukung sekolah yang membuat program pembatasan penggunaan ponsel atau gadget di lingkungan belajar. “Ada beberapa sekolah yang mengumpulkan ponsel siswanya sebelum jam belajar,” katanya.
Pemprov Jabar pun, ujar Atalia, akan membuat program Setangkai atau kependekan dari sekolah tanpa gangguan gawai.
“Itu akan kita luncurkan dalam waktu dekat,” ucapnya.
Editor: PAR
Sumber: detikhealth