Ilustrasi penghitungan suara
Jakarta – Lembaga survei LSI Denny JA memberi klarifikasi terkait hasil quick count (QC) sementara Pilpres 2019 yang ditayangkan di stasiun televisi Indosiar yang menjadi viral. Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana, mengakui ada kesalahan teknis.
Tayangan dimaksud adalah siaran Indosiar pada 17 April 2019 sekitar pukul 15.00 WIB. Dalam tayangan tersebut ditampilkan bahwa persentase suara sementara pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno adalah 55,39 persen, sementara Jokowi-Ma’ruf Amin 44,61 persen.
Ade awalnya menjelaskan soal proses pengiriman data hasil QC sementara Pilpres 2019 versi LSI Denny JA ke pihak Indosiar. Ade menyebut data yang dikirim berupa coding.
“Waktu itu memang posisi sangat hectic (padat), harus data masuk. Kalau kita cerita ini, kita bicara sangat teknis sebetulnya. Dari pihak kami dari lembaga LSI ini memang mengirimkan data berupa coding. Ini memang bahasa teknis, IT,” kata Ade seperti dalam video yang dilihat detikcom di vidio.com, Kamis (18/4/2019).
Ade menyebut terdapat coding yang tertukar. Seharusnya, sebut dia, data QC sementara pasangan Prabowo-Sandiaga merupakan milik Jokowi-Ma’ruf.
“Nah coding itu mungkin tertukar ya, begitu masuk ke… apa namanya, ke pihak Indosiar, ini ada tertukar soal data. Jadi harusnya memang data ini masuk untuk pasangan 01, ini tertukar untuk pasangan 02,” jelasnya.
“Jadi posisi suara masuk 61,45 persen, kalau nggak salah pukul 15.00 WIB lebih sedikit. Jadi ini harusnya memang secara penghitungan kita 55,39 persen itu untuk 01, kemudian 44,61 persen itu milik 02,” imbuhnya.
Ade memastikan tidak ada kesalahan survei. Dia menegaskan bahwa apa yang ditayangkan di Indosiar hanya murni karena kesalahan teknis.
“Jadi hanya tertukar di situ saja. Tidak ada kesalahan sampling maupun nonsampling dari pihak LSI maupun tidak ada kesengajaan dari Indosiar untuk menampilkan data yang seperti ini,” terang Ade.
Sumber: Detik.com
Editor: Robert