Pojok Batam- Krisis air bersih yang melanda Moro hingga saat ini terus berlanjut. Waduk yang selama ini menjadi sumber utama air bersih benar-benar kering, meski sempat turun hujan dua hari belakangan ini. Saking keringnya, pipa penye-dot air bersih dari waduk ke Water Plant Treatment (WTP) yang dikelola Unit Urusan Air Bersih (UUAB) terlihat menggantung.
“Ini waduk tadah hujan. Karena sudah lama kering, hujan dua hari belakangan ini belum mampu mengisi waduk ini,” ujar kepala UUAB Moro, R Effendi, Rabu (10/10).
Effendi menjelaskan, jalan terbaik adalah memperdalam waduk tersebut dengan harapan jika terjadi hujan, bisa tertampung dengan baik di area yang diperdalam. Saat ini, kata Effendi, ada seorang pe-ngusaha yang berbaik hati meminjamkan alat berat agar penggalian segera dilakukan.
“Sebelumnya, penggalian dilakukan secara manual menggunakan cangkul. Alhamdulillah, tiba-tiba ada seorang pe-ngusaha mau meminjamkan alat beratnya. Sesuai perintah atasan, sesegera mungkin kami lakukan penggalian. Sehingga krisis air bersih bisa secepatnya teratasi,” ungkap Effendi.
Di sisi lain, Effendi meminta pengertian dan kesabaran pelanggan UUAB Moro atas krisis air bersih yang terjadi. Pihak UUAB terus berupaya semaksimal mungkin meminimalisir krisis air agar tidak berkepanjangan.
“Kami juga berupaya menga-tasi krisis ini sesegera mungkin, segala upaya kami lakukan. Tapi mohon pengertian dan kesabaran juga dari pelanggan,” pinta Effendi.
Sudah sepekan lebih kekeringan melanda waduk penampungan yang dikelola UUAB Moro. Akibat kekeringan melanda waduk tersebut, distribusi air bersih untuk 900 pelanggan UUAB pun terhenti. Sementara UUAB juga menga-lami kesulitan untuk mencari sumber-sumber air baku di Pulau Moro.
Terpisah, Bupati Karimun Aunur Rafiq ikut prihatin terjadinya krisis air bersih di Kecamatan Moro. Padahal, pembenahan layanan sekaligus peningkatan infrastruktur dis-tribusi air bersih menjadi skala prioritas.
“Air bersih merupakan kebutuhan primer, makanya kita serius membenahinya yang selama ini masih menjadi kendala. Tidak terkecuali di Moro,” tegas Rafiq. Dia mengaku telah meminta Dirut PT Tirta Karimun segera mengatasi krisis air di Moro. Selain penambahan daya listrik, juga peremajaan pipa. “Peremajaan pipa saluran air ke pelanggan dilakukan bertahap untuk meningkatkan pelayanan. Sedangkan penambahan daya listrik sudah kita lakukan. Tinggal pendalaman waduk, dan sudah saya perintahkan Dirut Tirta Karimun segera dilaksanakan. Sehingga krisis air di Moro tidak berkepanjangan,” tegasnya.***

Leave a Reply