lustrasi. Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menemukan, usia rata-rata pesawat komersil di dunia telah lebih tua dari yang pernah ada sebelumnya. (aircraft.airbus.com)

Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menemukan, umur rata-rata armada pesawat penumpang global di dunia sudah lebih tua dari yang pernah ada sebelumnya.

Organisasi yang mewakili maskapai penerbangan global ini mengatakan, rata-rata pesawat akan berusia 14 tahun 10 bulan per akhir 2025. Umur ini 15 bulan lebih tua dari rata-rata selama 40 tahun sejak 1990.

Melansir The Independent, peningkatan usia rata-rata pesawat ini terjadi meskipun banyak yang berumur lebih tua dipensiunkan selama pandemi Covid-19, termasuk seluruh armada maskapai British Airways, yang terdiri dari pesawat Boeing 747 Jumbo jet.

IATA menuding adanya penurunan tajam dalam pengiriman pesawat baru.

Puncak pengiriman pesawat tercatat terjadi pada 2018, dengan jumlah 1.813 pesawat. Namun, pada akhir 2024, angkanya diperkirakan akan turun 30 persen menjadi 1.254 pesawat. Padahal, awalnya target pengiriman pesawat pada 2024 mencapai 1.800.

Pada 2025, estimasi awal pengiriman pesawat mencapai 2.293. Namun, kini perkiraan itu telah dipangkas menjadi 1.802.

“Penurunan lebih lanjut terhadap jumlah [pesawat] ini diperkirakan akan terjadi,” bunyi laporan IATA.

“Armada yang lebih tua berarti biaya perawatan yang lebih tinggi dan bahan bakar yang lebih tinggi,” lanjut laporan tersebut.

Sebanyak dua produsen pesawat raksasa, yakni Airbus di Eropa dan Boeing di Amerika Serikat, mengalami masalah dalam memenuhi target.

Boeing, khususnya, mengalami tahun yang buruk dalam hal pengiriman. Menyusul insiden sumbat pintu keluar dari Boeing 737 Max Alaska Airlines, tingkat pengiriman pesawat terlaris ini melambat secara dramatis.

Sementara pada musim panas mendatang, Ryanair mungkin harus mengurangi penerbangan karena diperkirakan tidak akan menerima pesawat sebanyak yang diharapkan.

Selain itu, beberapa pesawat yang cukup baru saat ini sedang dikandangkan karena keterlambatan dalam pemeliharaan mesin.

Beberapa pesawat Airbus seri A320 tidak dapat mengudara karena masalah pada mesin Pratt & Whitney. Sementara British Airways dan Virgin Atlantic memiliki pesawat jet Boeing 787 Dreamliner yang sedang menunggu perbaikan mesin Rolls-Royce Trent 1000.

Kedua maskapai penerbangan Inggris tersebut telah membatalkan rute karena kekurangan pesawat.

Backlog pesawat baru telah mencapai 17 ribu. Angka ini menjadi rekor tertinggi untuk industri penerbangan.

“Dengan tingkat pengiriman saat ini, dibutuhkan waktu 14 tahun untuk menyelesaikan backlog tersebut, dua kali lipat dari rata-rata enam tahun untuk periode 2013-2019. Namun, waktu tunggu ini diperkirakan akan berkurang seiring dengan meningkatnya tingkat pengiriman,” ujar IATA.

Ketika ditanya, pihak Ryanair mengungkap rata-rata armada mereka berusia 9 tahun. Sementara juru bicara easyJet mengungkap rata-rata armada pesawatnya berusia 10 tahun.

Kemudian, menurut situs Airfleets.net, usia rata-rata armada British Airways mencapai 13 tahun 6 bulan.

Maskapai penerbangan raksasa AS, Delta, mengoperasikan beberapa pesawat tertua di angkasa, termasuk Boeing 767 yang akan merayakan ulang tahunnya yang ke-35 pada awal 2025. Pesawat jet tua ini biasanya beroperasi antara New York JFK dan San Francisco.

Namun demikian, tidak ada anggapan bahwa pesawat tua yang terawat dengan baik tidak lebih aman daripada pesawat yang lebih baru.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com