Ibu Negara Korsel Kim Keon Hee ikut menjadi sorotan kala sang suami Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan dan dituduh memberontak imbas menerapkan darurat militer. (Foto: AFP/KIN CHEUNG)

Ibu Negara Korea Selatan Kim Keon Hee ikut menjadi sorotan kala sang suami Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan dan dituduh melakukan pemberontakan usai mendeklarasikan darurat militer pada 3 Desember.

Deklarasi itu memicu kekacauan politik, demo besar-besaran hingga pemakzulan Yoon oleh parlemen pada akhir pekan lalu. Saat ini, Yoon juga dihadapkan dengan penyelidikan jaksa terkait dugaan makar dan penyalahgunaan kekuasaan.

Sebelum dimakzulkan parlemen, selama memimpin Yoon juga sudah dibayang-bayangi sejumlah kontroversi yang menyeret istrinya ini. Namun, kepala negara itu tak menanggapi dengan serius dan menuding hanya klaim berlebihan dari lawan politik.

Tak cuma skandal, sejumlah pihak di Korsel pun menuding sang istri ikut campur dalam urusan politik.

Berikut deret skandal ibu negara Korsel yang disebut pengaruhi kejatuhan Yoon
1. Pemalsuan CV

Kim Keon Hee pernah terlibat kasus dugaan pemalsuan resume. Ia dituding memalsukan atau melebih-lebihkan kredensialnya dalam resume yang dikirim ke dua universitas lokal.

Saat itu, Kim mencoba melamar untuk mengajar di Universitas Women Suwon pada 2007 dan di Universitas Anyang pada 2013.

Di Universitas Wanita Suwon, Kim mengklaim sebagai direktur Asosiasi Industri Game Korea selama tiga tahun sejak 2002. Asosiasi ini padahal baru didirikan pada 2004.

Kemudian di Universitas Anyang, Kim mengaku menang hadiah utama dalam kategori animasi Penghargaan Konten Korea tahun 2004.

Menanggapi isu itu, Yoon yang masih menjadi calon presiden, meminta maaf atas keributan yang terjadi.

“Saya minta maaf telah membuat masyarakat khawatir dengan kontroversi seputar istri saya,” kata Yoon, seperti dikutip Yonhap.
2. Ancam jurnalis yang kritik suami

Kim juga menjadi sorotan karena pernah mengancam jurnalis yang mengkritik Yoon.

“Jika saya berhasil sampai ke Gedung Biru, saya akan memenjarakan mereka semua [para jurnalis],” kata Kim, seperti dikutip Strait Times.

Saat itu, Yoon masih belum menjadi presiden. Kim lalu mengatakan outlet-outlet media yang kerap mengkritik Yoon akan dituntut saat suaminya menjadi orang nomor satu di Korsel.

“Polisi akan menuntut mereka entah kami memerintahkan [polisi] atau tidak,” ujar Kim.

3. Komentar tak pantas soal gerakan MeToo

Kim juga sempat menuai kontroversi ketika berkomentar soal gerakan MeToo. Dia menyebut gerakan Metoo “terjadi ketika laki-laki tidak membayar” perempuan.

Dilansir dari The South China Morning Post (SCMP), dia menyampaikan komentar itu saat mengetahui mantan Gubernur Provinsi Chungcheong Selatan, An Hee Jung, dipenjara karena pelecehan seksual.

Dia lalu menyebut kaum “konservatif memastikan mereka membayar” sehingga tak ada yang terlibat skandal MeToo.

Kim lantas meminta maaf karena “pernyataan yang tak pantas” membuat publik heboh.

Gerakan MeToo merupakan kampanye melawan segala bentuk pelecehan dan kekerasan seksual.
4. Manipulasi harga saham

Melansir Korea Herald, transkrip telepon Kim dengan pegawai perusahaan sekuritas muncul dalam laporan berita.

Dalam transkrip itu, ia disebut membeli saham Deutsche Motors saat harga saham itu tengah dimanipulasi.

Kim juga disebut terus melakukan trading selama periode itu. Namun, ia tak mengakui telah berkomunikasi dengan orang yang memimpin manipulasi harga saham.

Menanggapi isu itu, kantor kepresidenan langsung membantah dan menyebutnya sebagai laporan palsu.

5. Tak laporkan aset kalung mewah

Kim kembali terlibat kontroversi kalung mewah yang dipakai saat menemani Yoon ke Spanyol. Kalung itu tak ada dalam laporan properti kekayaan dia.

Kantor kepresidenan saat itu menyatakan kalung tersebut hasil pinjaman dari seorang kenalan. Namun publik tak percaya dan menuding Kim “tak jujur”.

Kalung tersebut diperkirakan seharga 62 juta won atau sekitar Rp728 juta.
6. Undang polisi yang selidiki kasusnya

Kontroversi lain Kim yakni mengundang petugas polisi yang menyelidiki kasus keluarga dia untuk menghadiri pelantikan Yoon menjadi presiden.

Dikutip Korea Herald, polisi itu masih menyelidiki dugaan bahwa Kim dan ibunya menerima perlakuan istimewa atas proyek pembangunan di distrik Gongheung Yangpyeong, Provinsi Gyeonggi, selama sekitar 10 bulan.

7. Meniru Audrey Hepburn

Kim Keon Hee menjadi sorotan karena meniru aktris sekaligus pekerja kemanusiaan asal Inggris Audrey Hepburn. Saat singgah di Kamboja, dia sempat berfoto sembari menggendong anak yang menderita penyakit jantung bawaan.

Dalam fotonya, Kim mengenakan kemeja polo lengan pendek hitam dan celana putih sedang menatap kejauhan sambil menggendong anak itu.

Foto itu disebut mirip dengan foto Audrey Hepburn selama kunjungan ke pusat pemberian makan yang dibantu UNICEF di Baidoa, Somalia, pada 1992.

Di foto tersebut, Hepburn juga mengenakan kemeja gaya polo gelap dan celana chino berwarna terang. Ia tampak menatap ke kejauhan sambil menggendong seorang anak.

Warganet dan oposisi utama mantan anggota Partai Demokrat Korea (DPK) Kim Yong-min menuduh ibu negara Korea tersebut meniru aktris asal Inggris itu.
8. Gratifikasi tas mewah

Kim juga diduga menerima gratifikasi tas mewah dari seorang pastor Korea-Amerika Abraham Choi.

Kasus tersebut pertama kali muncul ke publik pada November 2023. Saat itu, akun YouTube yang kerap menyiarkan opini kaum sayap kiri merilis video rekaman tersembunyi.

Dalam rekaman itu, sang pastor tampak memberi tas yang diidentifikasi sebagai brand Dior. Tas ini diperkirakan seharga 3 juta won atau Rp35,29 juta.

Choi mengklaim berusaha menemui Kim karena ingin membicarakan kebijakan keras Yoon terkait Korea Utara.

Editor: PARNA

Sumber: cnnindonesia.com